Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 19:22 WIB
Suasana penumpang KRL di Stasiun Citayam hari pertama PSBB Depok, Rabu (15/4/2020). (Foto: Istimewa)

SuaraJabar.id - Satuan Tugas Percepatan COVID-19 Kota Depok menyebut daerahnya kembali masuk zona merah virus corona karena di sana banyak pergerakan pekerja. Mereka bekerja di sekitar Depok dan Ibu Kota Jakarta.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan trend penambahan kasus terjadi di Jabodetabek dan banyak daerah.

"Jumlah kasus Covid-19 fluktuatif dari waktu ke waktu. (Peningkatan) dipicu oleh pergerakan individu," kata Dadang kepada wartawan, Jumat (6/8/2020).

Mengingat saat ini kata dia, perkantoran sudah dibuka kembali sehingga pergerakan individu pun meningkat.

Baca Juga: Buat Vaksin hingga Imunisasi Corona, Pemerintah Butuh 4,5 Miliar Dolar

Terutama mereka yang bekerja di perkantoran dan berpotensi menularkan dalam lingkungan keluarga.

"Tentu saat ini kita tidak bisa membatasi aktifitas orang dalam bekerja, yang saat ini sudah dibuka di semua sektor,” ucapnya.

Dadang menuturkan bahwa wabah virus ini bukan bersifat parsial dan lokal, melainkan global.

“Perlu kita pahami, bahwa wabah ini sifatnya bukan lokal semata, akan tetapi ekternalitasnya regional, nasional dan global. Terlebih warga depok itu commuter, 60 persen bergerak keluar,” katanya.

Saat ini pihaknya sedang berkordinasi dengan Satgas Pusat mengenai penghitungan jumlah.

Baca Juga: PSBM Corona di Sekitar Secapa AD Bandung Akan Dicabut Pekan Depan

Kata Dadang, hitungan dari pusat dilakukan secara mingguan berdasarkan parameter yang telah ditentukan.

Load More