SuaraJabar.id - Satuan Tugas Percepatan COVID-19 Kota Depok menyebut daerahnya kembali masuk zona merah virus corona karena di sana banyak pergerakan pekerja. Mereka bekerja di sekitar Depok dan Ibu Kota Jakarta.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan trend penambahan kasus terjadi di Jabodetabek dan banyak daerah.
"Jumlah kasus Covid-19 fluktuatif dari waktu ke waktu. (Peningkatan) dipicu oleh pergerakan individu," kata Dadang kepada wartawan, Jumat (6/8/2020).
Mengingat saat ini kata dia, perkantoran sudah dibuka kembali sehingga pergerakan individu pun meningkat.
Terutama mereka yang bekerja di perkantoran dan berpotensi menularkan dalam lingkungan keluarga.
"Tentu saat ini kita tidak bisa membatasi aktifitas orang dalam bekerja, yang saat ini sudah dibuka di semua sektor,” ucapnya.
Dadang menuturkan bahwa wabah virus ini bukan bersifat parsial dan lokal, melainkan global.
“Perlu kita pahami, bahwa wabah ini sifatnya bukan lokal semata, akan tetapi ekternalitasnya regional, nasional dan global. Terlebih warga depok itu commuter, 60 persen bergerak keluar,” katanya.
Saat ini pihaknya sedang berkordinasi dengan Satgas Pusat mengenai penghitungan jumlah.
Baca Juga: Buat Vaksin hingga Imunisasi Corona, Pemerintah Butuh 4,5 Miliar Dolar
Kata Dadang, hitungan dari pusat dilakukan secara mingguan berdasarkan parameter yang telah ditentukan.
“Saya sedang coba komunikasi dengan tim pakar Satgas Pusat yang menghitung score ini. Karena hitungan mereka adalah mingguan, berdasarkan parameter yang sudah mereka tentukan. Akan tetapi dalam rilis tidak disebutkan periode waktunya dari tanggal berapa ke tanggal berapa,” katanya.
Pihaknya pun tak hanya diam. Gugus Tugas sudah melakukan konsolidasi dengan pihak terkait untuk melakukan upaya agar jumlah tidak terus meningkat.
"Yang dilakukan kita saat ini, sesuai arahan Ketua Gugus Tugas, menguatkan kembali upaya pencegahan dan penanganan pada level RW/ Kampung Siaga," jelas dia.
"Terus mengingatkan dan mengawasi pelaksana protokol kesehatan, baik individu seperti penggunaan masker maupun di aktifitas kantor, tempat umum dan tempat kerja lainnya,” tambahnya.
Akan terjadi peningkatan kasus corona
Berita Terkait
-
Tes HIV di Apartemen Mares 3 Depok Diwarnai Ketegangan
-
HP Hilang Saat Serahkan Lukisan ke Dedi Mulyadi, Pelukis Depok Ini Justru Dapat Rezeki Nomplok
-
5 Fakta Remaja Putri Bully hingga Tampar Teman Sambil Live IG di Depok, Diduga Rebutan Pacar!
-
Rekomendasi Rumah dan Tanah Rumah Murah di Area Tangerang Selatan Hingga Depok
-
Pamer Pistol dan Ngaku Orang Ring 1 Istana, Pria Depok Terancam Hukuman Mati?
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Ekonom Universitas Pasundan Sebut APBD Jabar Perlu Perhatian Ekstra
-
Akhirnya! Rumah Pemulasaran di Tasikmalaya Resmi Dibuka, Jadi Simbol Toleransi
-
Pendampingan Klasterkuhidupku BRI Jadikan UMKM Tanaman Hias di Kota Batu Semakin Maju
-
Transformasi Digital BRI Lewat AgenBRILink Dorong Inklusi Keuangan
-
BRI Perkuat Reputasi Global, Pimpin Daftar Bank Terbaik di Indonesia