SuaraJabar.id - Kantor PT Bio Farma di Jalan Pasteur Nomor 28, Bandung menjadi objek vital pengamanan kepolisian karena memproduksi vaksin virus corona.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa PT Bio Farma saat ini cukup berperan besar dalam perlawanan menghadapi COVID-19.
Maka dari itu, sebagai objek strategis, kata Kapolda, Bio Farma wajib mendapatkan pengamanan aparat kepolisian.
"Kami kepolisian hadir di sini membantu memberikan keamanan, dan akan membantu secara maksimal," kata Rudy dalam keterangannya di Bandung, Jumat (21/8/2020).
Jika ada kebutuhan lainnya soal pengawalan maupun pengamanan, kata Rudy, PT Bio Farma bisa segera berkoordinasi dengan kepolisian.
"Apabila ada kebutuhan pengamanan atau pengawalan dan lain-lainnya, bisa dikoordinasikan dengan kami, dan kami akan membantu semaksimal mungkin," katanya.
Ia menilai Bio Farma adalah BUMN produsen vaksin yang saat ini berkembang menjadi perusahaan life science yang telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, baik di Indonesia maupun mancanegara.
Berkaitan dengan vaksin COVID-19, saat ini Bio Farma menyatakan mampu memproduksi 100 juta dosis dalam 1 tahun.
Pada bulan Desember 2020, ada penambahan gedung produksi untuk vaksin COVID-19 yang mampu memproduksi 150 juta dosis dalam 1 tahun.
Baca Juga: Sudah Tidak Sabar, Hotman Paris Desak Pengusaha Impor Vaksin dari Wuhan
Dengan demikian, Bio Farma akan memproduksi 250 juta dosis vaksin COVID-19.
40 juta vaksin
Perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech Ltd akan memasuk 40 juta vaksin COVID-19 khusus untuk Indonesia sampai Maret 2021.
Hal itu disepakati dalam nota kesepahaman antara Sinovac Biotech dan perusahaan farmasi Indonesia PT Bio Farma (Persero), di Kota Sanya, Hainan, China, Kamis (20/8/2020).
Dalam MoU itu berisi tentang prioritas distribusi vaksin COVID-19 untuk Indonesia sampai akhir 2021.
"Yang ditandatangani oleh Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen Kapasitas Bulk Vaccine 2021 - di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada BioFarma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat jumpa pers virtual dari Kota Sanya usai menghadiri pertemuan bilateral dengan pemerintah China.
Berita Terkait
-
Vaksin BCG Produksi Bio Farma Resmi Dapatkan Label Halal
-
7 BUMN "Sakit", Erick Thohir: Wijaya Karya, Waskita Hingga Krakatau Steel
-
Profil Indofarma Jadi Sorotan, Begini Sejarah, Produk, Hingga Gaji Pegawai Anak Perusahaan Bio Farma
-
Produsen Vaksin Terbesar di Indonesia, Ini Profil Bio Farma dan Perkiraan Gaji Karyawannya
-
RUPST Indofarma Kacau Balau! Pemegang Saham Mayoritas Bio Farma Tak Hadir, Investor Dilarang Masuk
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Sambut Gencatan Senjata, Kasih Palestina Siap Bangun Kembali Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza
-
Anggota Propam Pakai Mobil Mewah Pelat Palsu, Mau Hindari Tilang Elektronik?
-
Lawan Politik Uang! Pilkades Digital Resmi Bergulir di Karawang dan Indramayu
-
Pengkhianatan Terdalam, Bos Alfamart Heryanto Habisi Nyawa Karyawati Dina di Ruang Tamu Rumahnya
-
Bupati Purwakarta Panggil Langsung Ajudan yang Viral Selingkuh, Ini Pengakuan Y di Depan Om Zein