Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 24 Agustus 2020 | 11:59 WIB
Rumah Wakil Ketua PDIP kabupaten Bogor, Rosenfield dilempar bom molotov. (dok polisi)

SuaraJabar.id - Polisi menangkap 7 orang pelempar bom molotov ke markas PDIP Cileungsi, Bogor, beberapa waktu lalu. 7 orang itu sudah jadi tersangka.

Saat disinggung apakah ke tujuh tersangka teror bom molotov tersebut, berkaitan dengan beberapa aksi teror lainnya di wilayah Bogor dan Cianjur, Erdi mengatakan hal tersebut masih dalam pemeriksaan.

Namun Erdi menegaskan, ke tujuh orang yang diamankan, merupakan pelaku teror bom molotov di markas PDIP Cileungsi Bogor.

"Tujuh orang sudah kita amankan, saat ini mereka ditahan dan menjalani pemeriksaan, di Polres Bogor," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Ardimurlan Chaniago, saat dihubungi via ponselnya, Senin (24/8/2020).

Baca Juga: Gus Baha Bicara soal Rizieq Shihab: Dia Keturunan Rasul, Pasti Baik

"Mereka diamankan berdasarkan rekaman cctv, kemudian keterangan saksi, dan beberapa barang bukti lainnya yang dikantongi penyidik," ucapnya.

Disinggung soal motif, Erdi mengatakan, ke tujuh orang yang diamankan itu, merasa sakit hati terkait adanya pembakaran bendera saat terjadi aksi demo di DPRI pada 27 Juli 2020.

Penelusuran wartawan, saat itu diketahui terjadi aksi demo penolakan kembali Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, yang notabenenya sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI).

Video pembakaran spanduk dengan gambar Rizieq Shihab diunggah oleh akun Twityter @ar1pangeran.

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang mengenakan pakaian merah putih menggelar demo di depan kantor DPR RI pada Senin (27/7/2020).

Baca Juga: Bawa Bendera Anarko dan Molotov, Ratusan Orang Diciduk Polisi di Depan DPR

Dalam demo tersebut mereka menolak Rizieq Shihab kembali ke Indonesia dan menyebut Rizieq sebagai pengkhianat bangsa. Mereka menyebut Rizieq dalam spanduk tersebut sebagai manusia sampah.

Load More