Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 24 Agustus 2020 | 14:25 WIB
Kecelakaan Mau di Tol Cipali. (Antara)

SuaraJabar.id - Turija (52) Warga Kabupaten Cirebon, salah satu korban kecelakaan maut, mengungkapkan kisah detik-detik Kecelakaan Maut di Tol Cipali KM 150+300 Kabupaten Majalengka, Minggu (23/08/2020) kemarin, yang menewaskan 4 orang meninggal dunia.

Pria warga Kabupaten Cirebon ini mengaku, sebelum terjadi kecelakaan maut di wilayah Majalengka itu, laju Kendaraan Bus Widia yang dikemudikan Juli warga Kabupaten Majalengka cukup kencang. Bahkan iapun menduka sang supir mengantuk saat mengendarai sehingga laju kendaraan tidak setabil.

"Itu mobil ngebut-ngebutan, tahu ngatuk atau tidak? Tiba-tiba mobil yang saya tumpangi menabrak kemudian oleng dan terbalik. Kejadiannya sangat cepat sekali, saat hendak terbalik juga saya tidak sempat menyelamatkan diri," katanya saat ditemui di RS Mitra Plumbon. Senin (24/08/2020).

Lanjut Turija, saat itu dirinya duduk di bagian tengah, kendaraan Bus Widia.

Baca Juga: Jasa Raharja Akan Cairkan Santunan Para Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali

Ia berangkat dari Subang menuju Kadipaten untuk mengantarkan barang.

Namun tanpa diduga - duga Bus yang ditumpanginya hilang kendali dan menabrak kendaraan lain sehingga oleng dan terbalik.

"Itu saat bus menabrak kendaraan lain, saya dan penumpang lainnya histeris. Bahkan ada penumpang ibu-ibu sambil memeluk balita tersungkur ketika bus yang kami tumpangi terbalik," katanya.

Saat ditanya hendak kemana, ia mengaku berangkat dari wilayah Subang tujuan Kadipaten untuk mengantar barang pesanan milik orang.

Semenjak ia menaiki bus tersebut, dari Subang hingga sebelum tempat kejadian, ia merasa supir ugal-ugalan dengan kendaraan Isuzu ELF, hingga akhirnya oleng kekiri menabrak dan terbalik.

Baca Juga: Kisah Penumpang Bus Widia Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Cipali

"Saya sempat meliat, Bus yang kami naikin seperti adu kecepatan dengan kendaraan Isuzu ELF, hingga akhirnya terjadi kecelakaan. Namanya juga musibah mas, tidak tau kalau mau kejadian seperti ini. Tapi Alhamdulillah saya masih selamat dari maut, meski sempat tersungkur saat bus itu terbalik," katanya.

Setelah Bus itu terbalik, saya dengan kondisi masih lemas dan kaget berhasil keluar melalui jendela mobil yang pecah.

Sebelumnya ia juga berusaha menyelamatkan korban lain yang mengalami luka cukup serius.

"Alahmdulillah begitu terbalik, saya masih sadar dan meliat korban - korban lain tersungkur kearah depan supir. Sempat menolang yang lain dan akhirnya bisa keluar dari jendala kaca mobil, kemudian minta tolong ke pengendara yang kebetulan berhenti untuk menolong korban lain," katanya.

Sementara itu, Dokter Pundi Ferianto selaku Wadir pelayanan medis RS Mitra Plumbon mengatakan, saat ini kondisi korban kecelakaan maut kemarin masih terdapat 7 orang yang masih menjalani perawatan intensif di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.

"Sekarang masih ada 7 korban, enam korban sudah masuk keruang perawatan inap dengan mengalami cedera ringan. Sedangkan satu korban lainya masih berada di IGD rencana akan masuk ke HCU karena masih tidak sadarkan diri, "katanya. Senin (24/08/2020)

Masih dikatakan Dokter Pundi Ferianto, sebelumnya ada 12 korban yang masuk ke RS Mitra Plumbon. Namun saat ini 5 korban lainnya yang mengalami luka ringan dari Minggu malam sudah diperbolehkan pulang.

Kelimanya rata - rata mengalami luka ringan di bagian kepala.

"Korban yang mengalami luka cukup ringan ada lima orang, mereka sudah diperbolehkan pulang dari minggu malam tiga orang sudah pulang, dan tadi pagi menyusul dua orang diperbolehkan pulang," katanya.

Kontributor : Abdul Rohman

Load More