SuaraJabar.id - Hujan es melanda Desa Kadudampit, Sukabumi pada Minggu (23/8/2020) lalu sekitar pukul 15.45 WIB. Fenomena ini terpantau satelit Himawari-8.
Pengamatan ini terlihat di aplikasi Satellite-Based Disaster Early Warning System (SADEWA), yang merupakan salah satu Decission Support System (DSS).
Aplikasi SADEWA dibangun oleh para peneliti di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN.
Terkait fenomena hujan es salah seorang peneliti atmosfer PSTA LAPAN, Wendi Harjupa mengungkapkan bahwa kejadian hujan es tersebut disebabkan awan Cumulonimbus (Cb).
Awan Cumulonimbus ini terbentuk oleh adanya uap air yang dibawa oleh angin dari laut dari arah selatan dan arah barat.
"Uap air ini terangkat oleh adanya hambatan dari Gunung Pangrango," kata Wendi yang juga anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK) LAPAN dalam keterangan yang diunggah di akun @pstalapan.
"Pengangkatan uap air tersebut berubah menjadi awan karena adanya proses kondensasi dan selanjutnya terbentuk butiran-butiran air. Selanjutnya butiran air berubah menjadi kristal es pada ketinggian tertentu (0 derajat Celcius)," sambungnya.
Wendi menambahkan, pembentukan awan sampai menjadi kristal es diperkirakan terjadi dari jam 14.00–15.00 WIB.
Awan Cb yang terbentuk dalam waktu yang singkat menghasilkan hujan deras atau biasa juga disebut dengan hujan orografi, sehingga partikel es atau yang biasa disebut ice pellets yang terbentuk di atmosfer tidak sempat berubah menjadi air hujan.
Baca Juga: Hujan Es Guyur 10 Desa Terdampak Erupsi Gunung Sinabung, Ini Penjelasannya
Setelah terjadinya hujan es, pada pukul 16.00 WIB terlihat awan-awan menguap dan menyebar ke daerah yang lebih luas.
Berita Terkait
-
Awan Cumulonimbus: Alarm Cuaca Ekstrem atau Sekadar Hujan Biasa?
-
Arti Hujan Es Menurut Islam, Femonena Alam yang Baru-baru ini Terjadi di Jombang
-
Tornado Porak-porandakan Rancaekek, Kini Sidoarjo Disiram Hujan Es
-
Beri Komentar ke Muhammadiyah, Ini Profil Thomas Djamaluddin Peneliti BRIN dan LAPAN
-
Akun Medsos Peneliti BRIN Halalkan Darah Umat Muhammadiyah, Akui Ancaman Pembunuhan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
Danantara dan BP BUMN Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Pengiriman 1.000 Relawan ke Provinsi Terdampak
-
BRI dan Danantara Terjunkan Relawan Tanggap Bencana BRI ke Sumatera
-
5 Spot Wisata Hits untuk Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025 di Cianjur