SuaraJabar.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menegaskan tidak ada jalan pintas bagi penelitian virus corona Covid-19 yang sedang dilakukan di Indonesia.
Seluruh penelitian, termasuk penelitian vaksin dan jenis virus yang beredar, wajib dilakukan sesuai prosedur.
"Saya ingin memastikan bahwa tidak ada proses yang dilompati teman-teman apakah imunomodulator, whole genom sequencing, uji virus, semuanya harus dilakukan berbasis standar dan prosedur yang ada meskipun kita percepat kita kejar-kejar tapi tidak ada yang boleh 'by pass' (jalan pintas)," ujar Kepala LIPI Laksana Tri Handoko di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Saat ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah berupaya meningkatkan target pengumpulan whole genome sequencing (WGS) atau hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi 10 per pekan..
Baca Juga: Awas, Efek Samping Virus Corona Covid-19 ini Berisiko Lebih Mematikan!
"Kita pastikan minimal 10 WGS bisa kita 'submit' (laporkan) karena jika WGS tidak banyak tidak ratusan, ribuan percuma, karena kita tidak akan bisa membuat 'tracing' (pelacakan) dan membuat identifikasi massal yang konklusif misalnya atas mutasi strain lokal dan sebagainya," kata Handoko lagi.
Hal itu disampaikan Handoko pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-53 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, yang ditayangkan secara virtual.
Dalam melakukan WGS, LIPI menggunakan Oxford nanopore technology. Oleh karena itu, LIPI sudah mengikuti pelatihan secara dalam jaringan dengan pihak dari Oxford untuk melakukan WGS dengan teknologi tersebut.
Saat ini, sudah ada tiga tim yang disiapkan untuk melakukan WGS.
Handoko menginginkan seluruh proses yang disyaratkan harus sesuai dengan kaidah ilmiah dan prosedur yang berlaku baik untuk imunomodulator, WGS dan pengujian untuk deteksi virus.
Baca Juga: Puskesmas Kedungkandang Malang Ditutup, Ada Tim Medis Positif Corona
WGS tersebut dinilai penting untuk melihat karakterisasi dari virus yang bersirkulasi di Indonesia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Dampak Lanjutan Pandemi Covid-19 di Australia: Total Ada 8.400 Meninggal Dunia
Pilihan
-
"Rasa Nusantara: Citarasa Rempah Sulawesi" Jadi Menu Baru Andalan Rooms Inc d'Botanica Bandung
-
Sungai Citarum, Sungai Purba Saksi Sejarah Peradaban yang Jadi Lautan Sampah
-
Penampakan Pulau Sampah di Sungai Citarum, Pj Gubernur Bilang Begini
-
Marc Klok Optimis Timnas Indonesia U-23 Pecundangi Korsel dan Jadi Juara Piala Asia U-23
-
Penampakan Ratusan Bonek yang Terciduk Jelang Persib vs Persebaya
Terkini
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham
-
Berkat BRI, Pengusaha Kue Tien Cakes and Cookies Capai Omzet Puluhan Juta
-
Berdaya Saing Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal