Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 27 Agustus 2020 | 16:17 WIB
Rumah Wakil Ketua PDIP kabupaten Bogor, Rosenfield dilempar bom molotov. (dok polisi)

SuaraJabar.id - Polisi kembali menangkap satu pelaku teror bom molotov di markas PDIP Cileungsi Kabupaten Bogor, yang terjadi beberapa waktu lalu. Sebelum polisi telah menangkap sembilan orang pelaku teror lainnya.

Pelaku yang baru ditangkap tersebut, berperan sebagai pembonceng motor pelaku lainnya yang membawa bom molotov, untuk melakukan teror.

"Semalam pelaku lainnya kita amankan. Ia berinisial K berumur 26 tahun asal Bogor," ucap Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Ardimurlan Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (27/8/2020).

Polisi masih terus mengejar pelaku lainnya.

Baca Juga: Markas PDIP Dibom FPI, Hasto: Orang Anti Demokrasi dan Anti Kemanusiaan!

"Sementara hasil pemeriksaan itu lebih dari sepuluh orang dan ini dari polres Bogor yang diback-up oleh Ditreskrimum Polda Jabar ini terus akan melakukan pengejaran kepada pelaku yang lain," kayanya.

Dalam kasus teror bom molotov ini, Erdi mengatakan para pelaku diduga sudah merencanakan aksi teror tersebut. Polisi juga menduga, ada yang melakukan perintah untuk lakukan aksi teror.

Namun hal tersebut, masih perlu pengembangan dari penyidik kepolisian.

"Ini sepertinya sudah direncanakan tapi kembali lagi penyidik akan terus mendalami apa motif yang sebenarnya terjadi," ungkapnya.

Disinggung soal apakah satu pelaku saling mengenal satu sama lain, Erdi membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Eksekutor Pelemparan Bom Molotov Ke Markas PDIP Bogor di Tangkap

Namun Erdi enggan menjelaskan, apakah para pelaku termasuk salah satu anggota dari kelompok organisasi masyarakat atau bukan.

"Itu kami tak bisa menyampaikan karena masih didalami oleh para penyidik, yang penting siapa yang melakukan, itu akan kita dalami pemeriksaannya. Latar belakangnya, seperti kemarin yang dua dan tujuh orang yang ditangkap itu mereka punya motif yang sama karena mereka dari hasil pemeriksaan sementara saling mengenal antara satu dan yang lainnya," katanya.

Pada berita sebelumnya diketahui, motif para pelaku melakukan aksi teror bom molotov, karena merasa sakit hati.

Sakit hati itu tersebut, berkaitan dengan aksi demo di DPRI pada 27 Juli 2020. Di mana saat itu diketahui terjadi aksi demo penolakan kembali Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, yang notabenenya sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI).

Video pembakaran spanduk dengan gambar Rizieq Shihab diunggah oleh akun Twityter @ar1pangeran.

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang mengenakan pakaian merah putih menggelar demo di depan kantor DPR RI pada Senin (27/7/2020).

Peserta demo tersebut mereka menolak Rizieq Shihab kembali ke Indonesia dan menyebut Rizieq sebagai pengkhianat bangsa.

Mereka menyebut Rizieq dalam spanduk tersebut sebagai manusia sampah.

"Sampai dengan saat ini, keterangan masing-masing tersangka bahwa ini karena ada emosi dari masing-masing pribadi, atas adanya pembakaran foto di DPR, foto Habib Rizieq," kata Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldi, dalam berita sebelumnya.

Kontributor : Cesar Yudistira

Load More