Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Senin, 31 Agustus 2020 | 09:05 WIB
Ilustrasi garis polisi. [Suara.com]

SuaraJabar.id - Empat orang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ganesa di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga menjadi korban kejahatan penipuan berbau hipnotis.

Keempat siswi tersebut diduga dihipnotis usai pulang dari sekolah di Gang Kristin, Desa Kebonpala, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Dilansir dari Sukabumiupdate.com (jaringan media Suara.com), aksi kejahatan hipnotis sendiri terjadi pada Jumat (28/8/2020) sekira pukul 12.30 WIB.

Awalnya, terduga pelaku hipnotis itu mendatangi korban dan berpura-pura bertanya alamat.

Baca Juga: Ada Fenomena Hujan Es di Sukabumi, Ini Penjelasan LAPAN

"Waktu hari Jumat, baru pulang sekolah, kita mau ke rumah teman ke arah Cibadak, turun di Gang Kristin. Terus ada ibu-ibu yang cari tempat buat beli kado yang bagus di mana, kita kasih tau di Sukabumi kalau mau cari kado," kata salah satu korban, Yuni Agustin, melalui pesan singkat.

Tidak lama kemudian, pelaku tersebut mengajak keempat siswi untuk mengantarnya mencari toko kue di sekitar Sukabumi.

"Setelah sampai di Sukabumi, si ibu ngajak makan kita di Upnormal. Ketika sedang makan, si ibu menawarkan kepada kita mau kuota gratis gak, kita jawab mau, ya kita percaya aja, pertama ibu itu minjem HP aku mau direstart dulu biar gampang masuknya," sambung Yuni.

Saat itu seluruh handphone direstart sembari mereka berjalan karena khawatir terlalu sore.

"Si ibu bilangnya mau ke Matahari, mau beli baju, ya kita antar aja," ucap Yuni.

Baca Juga: Artis Jane Shalimar Bertarung Rebutan Tiket Calon Wakil Bupati Sukabumi

Setelah itu, terduga pelaku kejahatan hipnotis tersebut mengajak korban untuk berjalan-jalan di pusat perbelanjaan guna melancarkan aksi kejahatannya.

Pelaku mengaku sebagai orang suatu kantor kedinasan di Cibadak. Akibatnya, keempat siswi itu diterlantarkan di depan salah satu pusat perbelajaan.

"Kejadiannya pas Jumatan. Sadar-sadar pukul 15:30 WIB. HP semua hilang di atas meja makan, padahal ada dompet di situ, tapi hanya HP saja yang diambil, si ibu itu bilang dari dinas di Cibadak, dulu asalnya dari Sumedang," katanya menambahkan.

Load More