Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 09 September 2020 | 15:24 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi (kedua kanan) dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi (kanan) menunjukkan tanda suntik vaksin di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8/2020). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyoroti kesembuhan kasus Covid-19 di Jawa Barat yang masih terbilang tidak maksimal. Menurunya, ini menjadi tantangan besar bagi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.

Pria yang akrab disapa Emil tersebut mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempelajari proses penyembuhan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD).

“Yang menjadi tantangan di Jabar minggu ini adalah tingkat kesembuhan dari pasien menurut gugus tugas masih kurang maksimal, sehingga kami sedang mempelajari kasus penyembuhan salah satunya di Secapa AD,” katanya dalam konferensi pers daring yang digelar di Markas Kodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (9/9/2020).

Sementara tingkat kematian di Jawa Barat cukup rendah. Membuat kondisi lebih terkendali. Saat ini pihaknya juga sedang melakukan penelitian terhadap penyebaran kasus pada klaster rumah tangga.

“Kecenderugan di Jabar masih naik turun. Sekarang kecenderungannya sedang naik hkarena ada klaster keluarga yang sedang kita teliti,” katanya.

Sementara untuk klaster industri kata Emil, mulai mengalami penurunan seiring penguatan kesepahaman yakni mengawasi para pekerja sepulang dari tempat kerjanya. Pihaknya akan terus mengawasai para pekerja usai pulang dari kantor.

“Karena kesimpulan minggu lalu sangat ketat terjadi di pusat industri tapi sepulang kerja kurang terkondisikan (protokol kesehatan). nah, salah satu inovasinya adalah para pekerja wajib mengisi (catatan) kegiatan sepulang kerja sehingga oleh gugus tugas perusahan dilakukan pengetesan juga komitmen pengetesan mandiri dengan biaya sendiri,” katanya.

Mantan Wali Kota Bandung ini juga menyebut kasus aktif di Jawa Barat saat ini ada 5 ribuan kasus. Total dari kasus aktif 5 ribuan di jabar yang dirawat di rumah sakit sekitar 2000 orang, atau 40 persen.

“Sehingga 60 persennya melaksanakan isolasi di rumah,” katanya.

Baca Juga: 2021, Vaksin Merah Putih Akan Diproduksi Massal

Kontributor : Emi La Palau

Load More