SuaraJabar.id - Pakar virologi meyakini penelitian vaksin Covid-19 tidak akan terpengaruh oleh temuan mutasi virus Corona..
Virolog dari Laboratorium Diagnostik UGM, dr Titik Nuryastuti PhD meyakini, vaksin yang saat ini tengah dikembangkan akan efektif memberikan perlindungan dari virus yang sudah mengalami mutasi ini.
"Jadi, mungkin nanti vaksin yang akan dirilis ini, saya kira masih tetap efektif begitu, karena dari penelitian Korber itu mengatakan bahwa mutasi ini sudah menyebar tetapi sekali lagi tidak perlu dikhawatirkan, karena terkait dengan segmen genom dan sebagainya, masih bisa di-cover oleh vaksin yang sekarang ini sedang banyak dirilis,” kata Titik, dilansir VOA Indonesia.
Laboratorium Diagnostik UGM sendiri turut menemukan strain baru virus ini, melalui sampel yang mereka terima.
Sejak beroperasi mulai awal April lalu, laboratorium ini menerima sampel dari 98 fasilitas kesehatan di Yogyakarta dan 30 fasilitas kesehatan di Jawa Tengah.
Total, kata Titik, sampel dari Yogyakarta yang sudah mereka terima lebih dari 11.250 dan dari Jawa Tengah 4.311 sampel.
Dari jumlah itu, sebanyak 1.083 sampel dinyatakan positif. Dalam beberapa pekan terakhir, sampel yang mereka terima maupun yang positif melonjak cukup tajam.
Titik menduga, ini karena upaya agresif dari sektor kesehatan dalam melakukan tracing kasus.
Sempat muncul dugaan, tingginya jumlah kasus positif di Indonesia beberapa pekan terakhir adalah dampak dari mutasi virus corona.
Baca Juga: DPR Apresiasi Pembentukan Tim Percepatan Vaksin Covid-19
Namun belum ada penelitian yang dapat memperkuat dugaan itu.
Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Prof Ova Emilia meyakini, penelitian terus menerus oleh para ahli di Indonesia mengenai mutasi ini akan berperan besar bagi pemerintah.
Pengembangan vaksin dan penerapan terapi bagi pasien adalah dua langkah yang akan dipengaruhi perkembangan mutasi virus.
"Karena dengan ditemukannya mutasi, dan masih berubahnya angka jumlah persentasi mutasi, akan memberikan dampak pada desain strategi, baik di kesehatan masyarakat maupun strategi dalam pengelolaan pasien di rumah sakit," kata Ova.
Berita Terkait
-
Penjualan Vaskin Covid Lesu, Moderna PHK 10 Persen Karyawan
-
91 Ribu Anak Sumut Tak Pernah Divaksin, Kahiyang Ayu Minta Lakukan Ini
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
Vaksin Polio Jadi Syarat Wajib Calon Jamaah Haji, Ini Alasannya
-
Flu Berat Ancam Liburanmu? Dokter Ungkap Pentingnya Vaksin Influenza!
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Larang Study Tour Dedi Mulyadi, DPR: Kasihan Anak SMK, Nanti Buta Dunia Industri
-
Cuma Gara-gara Tegur Buang Sampah, Pria di Bogor Dikeroyok Pengamen
-
Butuh Uang Tunai Tengah Malam di Bandung? Ini Peta Lokasi ATM 24 Jam Penyelamat Anda
-
Wisata Cianjur Keren Tapi Jalannya Bikin 'Nangis', Wabup: Perbaikan Akses Jadi Prioritas Utama
-
5 Rekomendasi Kacamata Kece di Bawah Rp 500 Ribu: Nyaman, Stylish, dan Nggak Bikin Kantong Jebol