SuaraJabar.id - Konten audio semakin hari semakin berkembang. Platform podcast misalnya, menjadi semakin populer dan kian bermunculan mewarnai platform streaming.
Sama-sama menghadirkan konten audio, podcast menjadi "versi kekinian" dari radio. Keduanya juga memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan informasi, edukasi maupun hiburan kepada pendengar.
Namun, keduanya juga memiliki sejumlah perbedaan. Perbedaan utama antara siaran radio dan podcast terletak pada teknis pembuatan, dikutip dari laman buzzsprout.
Podcast dapat direkam, kemudian diedit atau masuk dalam proses pasca-produksi. Sementara, radio merupakan siaran langsung. Meskipun ada beberapa segmen radio yang direkam sebelumnya, siaran radio tidak melalui proses penyuntingan.
Podcast adalah layanan on-demand, yang memungkinkan pendengar untuk mendengarkan konten yang hanya ingin mereka dengarkan, bahkan mengunduh episode tertentu sesuai keinginan mereka.
Sementara radio, dikutip dari laman Radio.co, memiliki waktu siaran yang terjadwal. Pendengar yang sedang tidak ingin mendengarkan sebuah konten radio akan beralih dari satu saluran radio ke yang lainnya.
Radio juga memiliki "racikan" tersendiri dalam sebuah acara, misalnya komposisi musik, berita, iklan, wawancara atau sesi telepon dengan pendengar, yang tidak ada di podcast -- sebabnya, penyiar radio selalu memperkenalkan diri, stasiun dan saluran radio juga topik yang sedang dibicarakan, saat berganti segmen.
Sedangkan, podcaster dapat menentukan format podcast sendiri, mulai dari durasi hingga topik podcast.
Selanjutnya, radio dan podcast memiliki target pendengar yang berbeda. Radio cenderung menargetkan pendengar luas dengan membuat berbagai macam konten dengan topik yang bervariasi, sehingga pendengar dapat setia dengan salurannya.
Baca Juga: Kodam III Siliwangi Ganti Kerugian Korban Tank Tabrak Gerobak dan Motor
Berlawanan dengan itu, podcast mencoba untuk menargetkan ceruk pasar pendengar yang lebih sempit berdasarkan fokus pada topik yang lebih bersifat individu.
Secara konten, radio biasanya menyajikan topik yang sedang tren. Sehingga kesuksesan radio dinilai pada jumlah pendengar saat itu, atau bisa dikatakan radio memiliki periode yang singkat.
Sebaliknya, konten podcast dapat dinikmati kapan saja sesuai minat pendengar -- ada podcast khusus cerita horor, misalnya, meskipun memang ada beberapa podcast membahas tentang berita terkini di tengah masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri
-
Sakit Pinggang? Dokter Ungkap Rahasia Posisi Tidur dan Jenis Kasur yang Tepat
-
Dedi Mulyadi Janji Investasi dan Rekrutmen Kerja Baru akan Dibuka dengan Sistem Online