SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga DKI Jakarta tidak bepergian ke wilayah Jabar selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Hal tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Ada dua hal yang kita harapkan, kami mengimbau warga Jakarta selama PSBB ketat ini jangan dulu bepergian berwisata ke Jabar,” kata Emil sapaan Ridwan Kamil dalam konferensi pers daring, Senin (14/9/2020).
Ridwan Kamil mengungkapkan, pihaknya bersama kepala daerah di Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) mendudukung pemberlakuan PSBB DKI Jakarta.
“Karena itu hampir lebih dari 70 Persen di Puncak di bogor itu warga Jakarta, kalau gitukan sama dengan tidak mengetatkan hanya memindahkan interaksi pergerakan, itu yang kami sudah lakukan koordinasi,” katanya.
Terkait dengan pembatasan antar wilayah, pihaknya mengungkapkan hal tersebut akan diberlakukan. Namun, masih dalam proses pembahasan bersama dinas perhubungan (Dishub) Jabar.
“Pembatasan-pembatasan antar wilayah pasti terjadi, hari ini sedang dirapatkan antara Dishub,” ungkapnya.
“Makanya saya bilang setiap keputusan di DKI pasti punya pengaruh regional juga nasional, inilah yang mudah-mudahan paska kemarin koordinasi bisa lebih baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemprov Jabar mengumumkan empat daerah masuk kategori zona merah penyebaran virus corona. Daerah tersebut diantaranya Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Cimahi.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, yang dipantau SuaraJabar.id secara daring, Senin (14/9/2020).
Baca Juga: Pemerintah: 7 dari 10 Orang Indonesia Berhasil Sembuh dari Corona
“Jabar itu definisi secara unum kita diurutan ke empat kalau kasus, ada Jakarta, Jatim, Jateng, baru jabar. Kemudian situasi terakhir yang zona merah ada 4 minggu ini, kota Bogor, kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan kota Ciimahi,” ungkap Emil sapaan Ridwan Kamil.
Emil mengungkapkan Kota Cimahi merupakan satu-satunya kota di Jawa Barat yang telah melewati standar WHO dalam melakukan pengetesan PCR secara masif kepada warganya. Sebagai konsekuensi ada kenaikan jumlah kasus.
“Nah saya sampaikan berita di Cimahi satu-satunya daerah yang sudah melewati standar WHO untuk pengetesan PCR itu Kota Cimahi. Saya ucapkan selamat,” katanya.
“Tapi berita buruknya zonanya merah, mungkin risiko dari pengetesan yang sangat massif menghasilkan kasus yang banyak, maka dia zonanya merah. Tapi saya apresiasi agresifitas pengetesannya,” tambahnya.
Untum keterisian Rumah Sakit di Jawa Barat sendiri, hingga saat ini masih mencapai 44 persen. Pihaknya mengklaim masin cukup terkendali.
“Ini masih aman terkendali karena standar WHO di angka 60 persen kalau tidak salah, dan kita naik turun, sempat turun ke 30 persen naik lagi,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Heroik di Langit Karawang, Kapten Eko Agus Selamatkan 4 Kru Saat Pesawat 'Nyungsep' di Sawah
-
Cianjur Dikepung Tujuh Sesar Aktif, Ancaman Gempa Besar Bayangi Warga!
-
Terhempas di Sawah Karawang, Kesaksian Warga Lihat Pesawat PK-WMP Berputar-putar Sebelum Jatuh
-
Kasih Palestina Teguhkan Komitmen Kemanusiaan di Peringatan Deklarasi Kemerdekaan Palestina
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar