Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 21 September 2020 | 13:32 WIB
Sandiaga Uno (Suara.com/Ria Rizki)

SuaraJabar.id - Analis politik dari Political Public Policy Studies, Jerry Massie menyebut bergabungnya Sandiaga menjadi tim pemenangan mantu Presiden Joko Widodo sebagai turun kasta politik.

"Ini sebuah kemustahilan politik dimana seorang cawapres terjun bantu pilkada di Medan. Bagi saya Sandiaga turun kasta lantaran dari seri A turun seri C," kata Jerry kepada Suara.com, Senin (21/9/2020).

Sebelumnya, mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno dan mantan calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat masuk dalam struktur tim pemenangan pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman di bursa pilkada Kota Medan tahun 2020.

Bagi Jerry hal itu menimbulkan pertanyaan. "Apa Sandiaga sudah nggak laku dan laris," kata Jerry.

Baca Juga: Kader Gerindra Wajib Menangkan Calon di Pilkada, Termasuk Mantu Jokowi

Menurut Jerry seharusnya Sandiaga tetap konsisten berada di jalur politik tingkat nasional sekaligus merawat pencapaian politik selama ini.

"Saya sebetulnya kagum dengan keberanian dan kenekatan dia. AHY dan Erick Thohir puh perlu berguru pada Sandiaga," kata Jerry.

Jerry meyakini kalau Sandiaga tetap mampu menjaga branding politik, maka di bursa pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2024 mendatang, dia bakal jadi ancaman terbesar bagi lawan-lawan politik.

Jerry mengatakan Sandiaga memiliki ceruk pendukung yang kuat, terutama di kalangan emak-emak dan milenial.

"Memang dia punya pendukung milenial dan emak-emak lumayan banyak. Sandiaga perlu target," kata Jerry.

Baca Juga: Seluruh Kader Gerindra Wajib Dukung Mantu Jokowi dan Calon Lain di Pilkada


Sandiaga dikasihani

Penunjukan Sandiaga menjadi timses Bobby-Aulia, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera, merupakan hak Partai Gerindra. Tetapi, Mardani mengatakan menaruh kasihan pada Sandiaga.

"Penunjukan Sandi haknya Gerindra. Walau kasihan saja karena calon wakil presiden diturunkan terlalu rendah," kata Mardani kepada Bagaskara Isdiansyah, jurnalis Suara.com.

Di pilkada Kota Medan, PKS dan Gerindra tidak satu gerbong, walaupun di pemilu presiden dan wakil presiden maupun di sejumlah pilkada (termasuk Jakarta), kedua partai kompak.

Di Kota Medan, kata Mardani, "PKS all out memenangkan AMAN (Akhyar Nasution-Salman Al Farisi) dan meyakini kawan-kawan di Medan dan Sumatera Utara insya Allah solid dan kokoh."


Garis partai Gerindra

Menjelaskan soal penunjukan Sandiaga menjadi timses Bobby dan Aulia, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan seluruh kader Partai Gerindra tunduk pada keputusan partai untuk membantu memenangkan pasangan calon yang diusung partai.

"Bahwa seluruh kader Gerindra, pengurus partai Gerindra dari tingkatan DPP, dewan pembina DPD dan DPC wajib memenangkan calon yang diusung oleh Partai Gerindra," kata Dasco, Minggu (20/9/2020).

Dasco meyakini kehadiran Sandiaga akan berpengaruh besar untuk mencapai kemenangan di Kota Medan maupun kota-kota yang lain.

"Pak Sandiaga Uno sebagai wakil ketua dewan pembina itu mempunyai kelebihan dengan pendukung yang banyak. Oleh karena itu Pak Sandiaga Uno sebagai wakil ketua dewan pembina Partai Gerindra akan membantu pemenangan tidak hanya saja di Kota Medan, Bobby Nasution dan Aulia Rachman kader Partai Gerindra. Tetapi juga akan membantu pemenangan di tempat tempat strategis yang mengusung pasangan calon yang diusung oleh Partai Gerindra," kata Dasco

Load More