SuaraJabar.id - Wali Kota Cirebon melarang rangkaian acara tradisi Pelal dan Panjang Jimat pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di keraton-keraton Cirebon di tahun ini.
Kota Cirebon bakal kehilangan event tahunan tradisi Pelal dan Panjang Jimat pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, ribuan wisatawan lokal dari berbagai wilayah, bahkan wisatawan dari luar negeri setiap tahunnya mendatangi dan memenuhi sejumlah Keraton yang ada di Cirebon.
Mereka rela berdesakan menyaksikan Trasdisi memperingati Maulid Nabi, yang digelar di Keraton Kaprabonan, Kanoman, Kacirebonan dan Keraton Kasepuhan, yang oleh masyarakat setempat disebut Panjang Jimat.
Tidak sedikit wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang lebih awal, biasanya mereka menginap di penginapan yang terdekat dengan keraton. Ataupun ada juga menginap di Saung keraton untuk menunggu prosesi Panjang Jimat yang digelar pada malam Pelal yang merupakan detik-detik peringatan menjelang hari kelahiran Nabi.
Selain dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun luar negeri, sejumlah pedagang musiman juga turut memenuhi area Keraton. Mereka menjajakan jajanan khas Cirebon kepada para pengunjung untuk dijadikan oleh-oleh ketika pulang ke rumahnya masing-masing.
Seperti yang biasa dilakukan Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar prosesi panjang jimat. Acara Maulid Panjang Jimat, yang diawali dengan mencuci Pusaka. Kemudian dilanjut dengan acara Panjang Jimat atau malam pelal.
Namun tahun ini, Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat meniadakan tradisi Muludan dan Panjang Jimat. Akan tetapi diganti dengan zikir dan salawat bersama.
Keputusan tersebut, sesuai dengan maklumat yang di keluarkan Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon Pra Luqman Zulkaedin. Yang tertulis, bahwa pasar malam Muludan ditiadakan. Begitu juga panjang jimat yang diganti zikir dan salawat.
"Tradisi panjang jimat kami ganti dengan pembacaan sholawat, dzikir, pembacaan kitab barzanji oleh Kaum Masjid Agung, keluarga Sultan, abdi dalem, secara terbatas dan mengikuti protokol kesehatan," kata Sultan Luqman saat dihubungi melalui pesan whatsapp, Rabu (23/09/2020).
Baca Juga: Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Tepi Laut Kajawanan Cirebon
Keputusan ini dibuat setelah mendapatkan rekomendasi dari Pemkot Cirebon. Agenda Pasar malam yang biasa dilakukan dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di sekitar area Keraton Kasepuhan tahun ini tidak ada.
"Karena melihat penyebaran Covid-19 di wilayah Cirebon masih tinggi, kami mengikuti himbauan dan kebijakan Pemerintah Kota Cirebon, untuk mencegah serta melindungi masyarakat dari tertular Covid-19," katanya.
Sementara itu Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengeluarkan Rekomendasi Acara Muludan Tahun 1442/2020 M nomor 450/1381-Adm.Pen.Um tanggal 22 September 2020. Surat tersebut berisi agar kegiatan muludan ditiadakan pada masa pandemi Covid-19.
"Dengan tanpa mengurangi rasa khidmat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kecintaan terhadap budaya dan tradisi, kami memutuskan untuk tidak merekomendasikan kegiatan Muludan dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Diketahui, saat ini penambahan kasus positif Covid-19 terus terjadi di Kota Cirebon. Ia meminta harus bersama-sama berupaya mengatasi pandemi ini. Karena keselamatan masyarakat Kota Cirebon harus menjadi prioritas.
"Silakan saja, untuk tradisi Muludan dilaksanakan secara internal di keraton. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
lanjut Azis, akan sangat ironis jika mereka sudah mewajibkan masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Namun, kegiatan Muludan tetap digelar.
"Jika tradisi Muludan tetap digelar, kami tidak menjamin protokol kesehatan bisa dijalankan dengan ketat dan disiplin saat muludan digelar. Peniadaan kegiatan muludan tahun ini juga berlaku untuk seluruh keraton yang ada di Kota Cirebon," katanya.
Kontributor : Abdul Rohman
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang