Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 30 September 2020 | 17:47 WIB
Para suporter Persib, Bobotoh memenuhi Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada pembukaan Piala Presiden 2019, sebelum laga matchday 1 Grup 1 antara Persib kontra Tira-Persikabo, Sabtu (2/3/32019) sore. [laman resmi Persib]

SuaraJabar.id - Bobotoh Persib Bandung menyayangkan penundaan kembali kompetisi Liga 1 yang semula kembali bergulir pada awal Oktober 2020.

Pentolan Viking Persib Club (VPC), salah satu kelompok suporter Persib, Yana Umar mengaku tak paham dengan langkah yang diambil Polri yang tiba-tiba tidak memberikan izin dihelat kembali Liga 1.

Padahal, kata dia, Pilkada serentak di beberapa daerah di Indonesia masih terus berjalan. Menurutnya, penyelenggaraan Pilkada lebih berisiko karena berpotensi mengundang kerumunan.

"Iya kan masa Pilkada aja tidak dihentikan, ini kompetisi sebaliknya," ucap Yana kepada Suara.com, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Liga 1 2020 Kembali Ditunda, Presiden Persik Kediri Ungkap Kerugian Timnya

"Jelas kan kalau Pilkada bersentuhan langsung dengan masyarakat kalau kompetisi kan kita nonton di TV yang ada tatap muka sama televisi dan tidak mengundang keramaian," tambahnya.

Yana mengatakan, ia menilai klub Liga 1 telah melaksanakan protokol kesehatan dengan sangat baik, terutama Persib Bandung. Regulasi Liga 1 pun syarat dengan protokol kesehatan termasuk rutin melakukan pemeriksaan usap hingga perjalanan menggunakan bus saat laga tandang.

"Kan udah jelas gak ada penonton, protokol kesehatan diterapkan. Cuma yang jadi kendalanya pandemi, yang semakin tinggi di Indonesia. Sebetulnya bukan alasan juga untuk menghentikan kompetisi," imbuhnya.

Hal senada pun diungkapkan Bobotoh Maung Bersatu (Bomber)--kelompok suporter Persib lainnya. Ketua Bomber Asep Abdul mengatakan penghentian mendadak Liga 1 tentu berdampak pada persiapan tim kebanggaan mereka.

"Alasannya kan izin keramain, padahal gak ada penonton," jelasnya.

Baca Juga: PSS Siap Tempur Tapi Liga 1 Ditunda, Arthur Irawan: Sedih

Ia meminta PSSI kembali memperhitungkan keputusan yang diambil dengan membatalkan kembali gelaran komeptisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu.

Load More