SuaraJabar.id - Penjabat Sementara Bupati Karawang Yerry Yanuar menyatakan sekitar 80 persen perusahaan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Yanuar menenggarai, hal ini yang menyebabkan munculnya klaster industri dalam penyebaran Covid-19.
"Sejak beberapa pekan terakhir hingga sekarang, masih terjadi penambahan kasus positif COVID-19 dari kalangan karyawan. Itu karena banyak perusahaan yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya, di Karawang, Kamis (1/10/2020).
Ia mengaku khawatir klaster industri akan terus menjadi bom waktu penambahan kasus positif Covid-19 di wilayah Karawang, jika perusahaan tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: 15 Anggota Tim Positif COVID-19, Laga Genoa Vs Torino Ditunda
Yanuar meminta setiap perusahaan membuat prosedur standar atau SOP untuk pencegahan virus corona di tempat kerja.
SOP itu sendiri harus berpedoman dengan panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja perkantoran dan industri yang diterbitkan Kementerian Kesehatan.
Menurut dia, perusahaan harus membuat aturan yang sesuai dengan rutinitas serta jenis sektor usaha yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan perusahaan. Setiap perusahaan juga harus melihat besar kecil risiko penularan di tempat kerja.
Sementara itu, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang, saat ini jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di daerah tersebut mencapai 754 orang. Terdiri atas 522 orang telah dinyatakan sembuh, 25 orang meninggal dunia, dan 207 orang masih dalam perawatan di rumah sakit. [Antara]
Baca Juga: Warga Masih Nunggu Kepastian Harga Swab Test Covid-19 Terjangkau
Berita Terkait
-
Ibu di Karawang Dipenjara 14 Bulan Ulah Digugat Anak Kandung, Buntut Berebut Warisan Mendiang Suami!
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Siapa Diego Ananda Pitt? Mesin Gol Benfica Berdarah Karawang Cetak 2 Kali Quattrick
-
Harta Bupati Karawang Capai Ratusan Miliar, Pantas Disebut Terkaya di Jawa Barat Kalahkan Nina Agustina
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024