SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bandung belum akan mengambil langkah melaksanaan Pembatasan Sosial Beskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) meski sudah menyandang status zona merah penyebaran Covid-19.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengungkapkan, PSMBK belum menjadi pilihan karena penyebaran virus corona di kota yang ia pimpin masih terkendali. Berdasarkan angka reproduksi penyebaran virus Corona masih di angka 0.83.
Langkah tersebut diambil setelah dilakukan Rapat terbatas (Ratas) bersama Forkopimda Kota Bandung, di Pendopo, Rabu (7/10/2020). Namun pihaknya kata Oded, akan meningkatkan pengawasan pada operasi yustisi.
“Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, yang terdiri dari seluruh Forkompimda di Kota Bandung memutuskan tetap melaksanakan AKB Diperketat dengan lebih menguatkan pengawasan operasi yustisi di semua titik di Kota Bandung,” katanya.
Baca Juga: Musim Banjir, Satgas COVID-19 Ingatkan Pentingnya Sanitasi
Oded mengatakan, pihaknya akan memberlakukan PSBMK pada tingkat RT maupun RW secara proporsional dengan melihat jumlah kasus konfirmasi positif di wilayah tersebut.
Namun, penerapan PSBMK baru akan diterapkan jika ada permintaan dari kewilayahan setempat.
“Sampai saat ini belum ada permintaan untuk menerapkan PSBMK,” ungkapnya.
Pihaknya juga belum akan mengeluarkan kebijakan terbaru mengenai penanggulan Covid-19 di Kota Bandung.
“Kami tidak akan mengeluarkan Perwal baru. Perwal 37,46, dan 52 tahun 2020 masih berlaku. Adapun jika PSBMK diberlakukan, akan diatur dalam Keputusan Wali Kota,” katanya.
Menurut data yang dimiliki oleh Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, angka reproduksi Covid-19 per tanggal 6 Oktober 2020 berada di angka 0,83 (di bawah 1). Turun 0,16 dari tanggal 24 September 2020 lalu.
Baca Juga: Penjualan Kaktus Mini Meningkat Ditengah Pandemi
“Ini artinya kasus Covid 19 di Kota Bandung sangat terkendali. Namun kami akan terus melakukan tindakan tindakan pelacakan dari segi epidemologi, suveilans, dan peningkatan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI