SuaraJabar.id - Polisi membubarkan massa demonstran di Gedung DRPD Jabar, pada Kamis (8/10/2020). Massa dibubarkan sejak pukul 18.00 WIB. Sebelum dibubarkan, massa sempat terlibat bentrok dengan polisi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, pihaknya sempat memberi peringatan pada massa penolak UU Cipta Kerja untuk membubarkan diri. Namun hingga pukul 18.00 WIB, massa tidak menggubris imbauan polisi sehingga pihaknya mengambil tindakan tegas.
"Oleh karenanya kita upayakan tindakan tegas dan terukur dengan menyemprot baru kita singkirkan dengan pasukan huru-hara untuk meninggalkan tempat," kata Ulung di Gedung DPRD Jabar.
"Alhamdulillah sudah selesai dan situasi kantor DPRD sampai dengan Gedung Sate dinyatakan clear, aman dan terkendali," sambungnya.
Baca Juga: Poster Menggelitik Demonstran Surabaya: Asline Mager Pol, Tapi DPR-e Pekok!
Ulung belum mendapatkan laporan lebih lanjut, terkait berapa orang yang telah diamankan pada demo hari ini. Namun ia mengklaim, aksi baku lempar batu yang terjadi sore tadi terjadi antar massa aksi.
"Itu biasa dari mereka, itu kelompok di luar mahasiswa dan buruh, sengaja momen itu sudah selesai kemudian mereka mencari situasi untuk membuat rusuh dan memancing emosi dari petugas, oleh karenanya kita tidak terpancing dan kita tetap bertahan," katanya.
Disinggung soal dari mana kelompok perusuh, yang kerap menciptakan kerusuhan dalam tiga aksi aksi demo tolak Omnibus Law di Bandung, Ulung menyebutkan berasal kelompok massa berbaju hitam-hitam.
"Yang jelas ini, di luar dari kelompok mahasiswa dan buruh. Diperkirakan kemungkinan sama. Masih kita dalami, bisa anarko, bisa dengan yang lainnya juga," ucapnya.
Terkait kondisi saat ini, Ulung mengatakan massa masih ada beberapa yang berkumpul setelah mereka meninggalkan area Jalan Diponegoro. Untuk antisipasi kerumunan kembali terjadi, ia tengah instruksikan untuk lakukan penyisiran.
Baca Juga: Hendak Demo, Polisi Amankan Puluhan Pelajar Asal Karawang dan Bekasi
"Kemungkinan masih, oleh karenanya kita tim Raimas, Tim Prabu dan Reserse Polda, TNI dan Polri bergabung kita menyisir dan membuat clear kota Bandung dari kerusuhan ataupun dari masyarakat yang ingin merusak fasilitas negara," katanya.
Terkait peristiwa penyerangan Kampus Unisba dan Unpas di Jalan Tamansari yang diduga dilakukan oleh polisi pada Rabu (7/10/2020) malam, Ulung menampiknya. Menurutnya, polisi hadir di lokasi itu untuk membubarkan massa.
"Tidak ada penyerangan ke kampus, kecuali dari mereka sendiri, yang jelas kita itu melewati kampus karena mereka berkumpul di depan kampus, kita menjaga keamanan baik di dalam kampus ataupun di luar kampus. Adapun seperti itu, maka mereka yang ingin membuat situasi seolah petugas," katanya.
Kontributor : Cesar Yudistira
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harganya Tembus Rp 1.901.000/Gram
-
Pemain Keturunan Rp 11,3 Miliar Jadi Filosofi Nomor Punggung 21 Jordi Amat, Siapa?
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
-
TERBARU Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Juli 2025
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'