Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 22 Oktober 2020 | 11:16 WIB
Poros Revolusi Mahasiswa Bandung dan pelajar menggelar aksi di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Selasa (20/10/2020).

SuaraJabar.id - Aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di depan gedung DPRD Jawa Barat, pada Rabu petang (21/10/2020), berujung ricuh. Koordinator aksi dari Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB), Ilyas, mengatakan pemicu kerusuhan diawali saat beberapa oknum menjebol gerbang gedung DPRD.

Alhasil, sekitar pukul 17.00 WIB, mobil water canon yang sudah siaga di halaman gedung DPRD, langsung menyemburkan air ke arah massa yang sudah mau membubarkan diri. Peserta aksi kalangkabut dan bubar ke arah barat Jalan Diponegoro.

"Setelah kita mau bubar ada yang berusaha menjebol gedung DPRD dan beberapa langkah mau bubar, tiba-tiba water canon nyembur kita," ungkap Ilyas kepada Suarajabar.id, Rabu (21/10/2020) malam.

Kemudian, aparat yang mengenakan pakaian sipil pun mengejar peserta aksi dan menangkap beberapa pendemo. Salah satu yang tertangkap yaitu Presiden Mahasiswa STIE Ekuitas, Sukma Setiawan.

Baca Juga: Luhut Ungkap Sosok Pencetus Omnibus Law Selain Dirinya

"Sesudahnya para intel dan Prabu (aparat kepolisian) langsung menyergap kita padahal kita udah mau bubar," imbuhnya.

"Jadi polisi yang nangkap itu gak pakai seragam polisi, karena yang pakai seragam kan di dalam gerbang posisinya," tambahnya.

Menurut Ilyas, Sukma ditangkap karena berusaha membantu teman-temannya menghindari tindakan represif aparat. Ilyas mengaku selamat dari penangkapan karena berada di barisan belakang, dan ketika ricuh posisinya menjadi yang paling depan.

"Sukma ketangkap itu kan sempat dipukul ditendang, sampai matanya bengep kena tendangan sepatu, terus ada temen kita juga Wisnu kepalanya bocor dipukul," jelasnya.

Ia pun menyayangkan tindakan aparat yang represif dalam membubarkan pendemo. Ilyas mengatakan ada sekitar belasan peserta aksi yang ditangkap dan kini tengah ditahan di Polrestabes Bandung.

Baca Juga: Disemprot Jokowi Soal UU Cipta Kerja, Moeldoko: Komunikasi Kita Jelek

"Intinya dari 15 yang ditangkap dari mahasiswa dan pelajar intinya ada pemukulan di jalan sebelum dibawa ke Polres. Mereka ditahan sampai besok katanya," bebernya.

Ilyas memastikan kalau yang menjebol gerbang gedung DPRD merupakan oknum saja dan bukan bagian dari PRMB.

"Itu yang dorong gerbang di luar kita (PRMB)," cetusnya.

Kontributor : Aminuddin

Load More