SuaraJabar.id - Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu sumber karbohidrat yang mudah ditemui di Indonesia. Sayangnya singkong memiliki citra sebagai makanan kampung.
Padahal singkong terbukti mengandung beta karoten, senyawa organik yang baik bagi tubuh. Singkong juga masuk sebagai sumber pangan lokal berkualitas.
Karena kandungan nutrisinya yang beragam, singkong dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan seperti yang telah dirangkum dari Alodokter.com berikut ini!
Menambah energi
Singkong mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam 100 gram singkong, terkandung 110-150 kalori. Jumlah kalori ini lebih tinggi daripada kalori pada umbi-umbian jenis lain seperti kentang dan ubi. Oleh karena itu, Anda bisa mendapatkan energi ekstra untuk menjalani aktivitas sehari-hari jika mengonsumsi singkong.
Baca Juga: Kenali 6 Manfaat Sagu, Baik Bagi Kesehatan Kulit dan Tubuh!
Merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks
Selain kalori, singkong juga kaya akan karbohidrat kompleks dan serat. Kedua nutrisi ini berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengurangi peradangan, dan mengendalikan kadar gula darah. Bila kadar gula darah terkendali, risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan obesitas juga akan lebih rendah.
Memiliki kandungan antioksidan yang baik
Manfaat singkong lainnya bisa didapat dari kandungan vitamin C, vitamin A, dan beta-karoten di dalamnya. Vitamin C dan vitamin A merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas, mencegah penyakit jantung, hingga mengatasi kerutan di kulit.
Sementara beta-karoten berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kekambuhan gejala asma, mengurangi risiko kanker, serta baik untuk kesehatan kulit dan mata. Asupan nutrisi ini juga dapat mencegah berbagai penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia (AMD).
Selain manfaat di atas, singkong juga diklaim dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kelelahan, diare, infeksi, masalah kesuburan, dan menginduksi persalinan. Kendati demikian, manfaat singkong sebagai obat alternatif ini belum terbukti secara medis.
Fakta Sebelum Dikonsumsi Singkong
Meski ada banyak manfaat, Anda juga perlu mengonsumsi singkong dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait tanaman ini:
Baca Juga: Konsumsi 4 Vitamin Ini Untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh
Singkong mengandung zat kimia yang disebut glikosida sianogen. Bahan kimia ini dapat melepaskan sianida di dalam tubuh. Oleh karena itu, singkong harus diolah dengan benar sebelum dimakan untuk mencegah keracunan sianida.
Mengkonsumsi singkong terlalu banyak di masa kehamilan dan menyusui juga tidak aman. Konsumsi singkong terlalu banyak saat hamil diduga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami cacat bawaan lahir dan kelainan tiroid.
Singkong diketahui dapat menurunkan jumlah yodium yang diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, terlalu sering mengonsumsi singkong dalam jumlah banyak berpotensi menyebabkan kekurangan yodium.
Mengkonsumsi singkong juga dapat menurunkan kadar hormon tiroid dalam tubuh. Anda dilarang mengonsumsi pangan ini jika menderita penyakit tiroid atau tengah menjalani terapi penggantian hormon tiroid.
Cara Mengolah Singkong yang Benar
Untuk mengonsumsi singkong, pastikan Anda mengolahnya dengan benar. Proses pengolahan dapat mengurangi nutrisi yang terkandung dalam singkong, hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan zat sianida yang berbahaya.
Agar lebih aman dikonsumsi, singkong perlu diolah dengan cara mengupas kulitnya terlebih dahulu, kemudian merendam bagian batangnya yang berwarna putih di dalam air bersih selama 48-60 jam.
Setelah proses perendaman selesai, lanjutkan dengan dimasak hingga benar-benar matang sempurna. Anda bisa menggoreng, merebus, atau mengukusnya selama minimal 25 menit. Hal ini untuk mencegah keracunan sianida saat dikonsumsi.
Berita Terkait
-
Strategi Investasi BPKH Gagal Tercapai, Kurang Rp704 Miliar dari Target di 2024
-
Daftar 3 Suplemen yang Tidak Perlu Dikonsumsi, Ini Penjelasan Dokter
-
Manfaat Daun Kelor: Superfood Lokal untuk Tingkatkan Imun, Lancarkan ASI, dan Jaga Kesehatan Otak
-
11 Manfaat Daun Kelor untuk Wajah, Bye-Bye Jerawat dan Penuaan Dini!
-
Ternyata! Daun Hijau Kecil Ini Bikin Kulit Cantik, Banyak Tumbuh di Pekarangan Rumah
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham