“Sampai saat ini, orang Jakarta masih dilarang masuk ke Tahura. Masih hanya untuk yang dari Jabar, kecuali (wisatawan Jakarta) yang sudah dua minggu di sini. Secara umum, wisatawan dari zona merah atau daerah dengan kasus tinggi itu masih dilarang,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (29/10/2020).
“Tahura untuk sementara ini masih untuk warga dari zona yang tidak berbahaya, karena pengunjung lainnya juga kan ingin aman,” imbuhnya.
Tahura menjadi pilihan berlibur yang murah bersama keluarga, karena biaya masuk yang terbilang cukup murah yakni hanya Rp 10.000 ditambah biaya asuransi sebesar Rp 2.000.
Nantinya pengunjung akan mendapat gelang berwarna warni sebagai tanda dengan biaya deposit Rp 3000, nantinya setelah keluar gelang tersebut dikembalikan lalu pengunjung akan mendapat uang deposit tersebut. Selain itu, pihak pengelola juga tidak membatasi usia yang bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
Baca Juga: Wisatawan Serbu Gunungkidul, Jalur Utama Jogja-Wonosari Macet Berjam-jam
Bagi masyarakat yang ingin membawa orang tua untuk berwisata di Tahura, fasilitas seperti kursi roda disiapkan dari pengelola. Selain itu, bagi pengunjung yang membutuhkan tour guide, juga akan disediakan dengan free biaya. Jadi anda tidak perlu khawatir.
Untuk masuk ke area wisata Tahura, pengunjung bisa melakukan pendaftran melalui daring atau bisa langsung datang ke lokasi. Adapun jam operasional dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB.
Lianda mengungkapkan, para pengunjung tidak perlu khawatir karena para pegawai yang bertugas telah dicek kesehatannya secara. Ia juga mengingatkan kepada wisatawan untuk membawa topi dan payung ketika beriwisata, hal tersebut mengingat kondisi Bandung yang telah memasuki musim penghujan.
Pihaknya juga menghimbau kepada para wisatawan untuk masuk dari pintu resmi. Karena dalam kondisi cuaca seperti saat ini, banyak binatang liar yang juga keluar, yakni ular dan lainnya.
“Sebaiknya masuk dari pintu resmi. Jangan dari pintu yang dari wilayah penduduk segala macam, karena biasanya kalau bukan pintu resmi itu (bahaya) takutnya ketemu ular misalnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Pilu, Selamatkan Anak, Supriadi Berkorban Nyawa di Pantai Cibuaya Sukabumi
“Kedua, jangan pegang-pegang pohon, daun-daun, karena bisa saja ada serangga, ulat, ular juga. Jangan cungkal congkel pohon atau akar pohon, karena musim hujan juga adalah musim kawinnya ular. Terus jangan kasih makan ke binatang, nanti dikejar binatang. Jangan terlalu pakai wangi-wangian nanti dikejar tawon. Jangan pakai baju yang terlalu terang, karena hewan-hewan suka sesuatu yang mencolok,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ciro Alves Dikabarkan Jalani Naturalisasi, Langsung Dipanggil ke Timnas Indonesia?
-
BRI Liga 1: Tyronne del Pino Tak Gentar dengan Rekor Unbeaten Malut United
-
BRI Liga 1 Memanas! LIB Siaga Penuh Jaga Akhir Musim dari 'Main Mata'
-
Dedi Mulyadi Terenyuh Kisah Raka, Bocah SMP yang Setia Merawat Ayahnya Hingga Akhir Hayat
-
Disentil Bojan Hodak, Siapa Saja Pemain Persib Bandung yang Layak Dipantau Patrick Kluivert?
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Gunung Padang Bakal Dirombak, Klaim Piramida Terjawab?
-
LinkUMKM BRI Dorong Pengusaha Tingkatkan Skala dan Inovasi Produk
-
Perjuangan Bocah SMP Rawat Ayah Sakit Hingga Meninggal, Dedi Mulyadi Beri Reaksi Menyentuh
-
"Bali Nature" UMKM Lokal yang Mendunia Lewat Dukungan BRI
-
Pembersihan Lumpur dan Penyaluran Air Bersih Pasca Banjir di Cianjur Dimulai