SuaraJabar.id - Artis lawas yang kekinian menjadi pengkhotbah, Neno Warisman, mengirim surat terbuka kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dituduh menghina Islam.
Neno, memakai bahasa Prancis, langsung membacakan suratnya memprotes sikap Presiden Macron, yang kemudian ia unggah di kanal YouTube-nya, Neno Warisman channel.
Dalam video itu, Neno begitu lancar memohon kepada Presiden Macron agar meminta maaf terkait sikapnya yang dianggap diskriminatif terhadap kaum muslim.
Neno mengaku kecewa lantaran pernyataan diskriminatif terhadap kaum muslim terlontar dari mulut seorang pimpinan negara yang terkenal akan prinsip kebebasan dan persaudaraan.
"Ketika mendengarkan pernyataan-pernyataan Anda tentang Rasulullah uhammad SAW dan Islam agama kami berdalih kebebasan berpendapat, hal itu membuat kami menyatakan kekecewaan yang sangat mendalam," kata Neno seperti dari tayangan Youtube-nya yang berjudul "Vois Devriez Vous Excuser Aupres des Musulmans du Monde Entier, Monsieur Macron!!", Senin (2/11/2020).
Padahal, ia adalah salah satu pengagum dan konsumen produk-produk buatan Perancis.
"Seperti banyak wanita di seluruh dunia, kami juga konsumen produk bermerek Perancis," kata Neno.
Kekecewaan itu, menurut Neno, tak hanya membuat berbagai pihak memboikot produk buatan negara Perancis, namun juga menciptakan tuntutan agar Presiden Macron mengeluarkan permohonan maaf kepada seluruh umat Islam di dunia.
"Anda harus meminta maaf kepada seluruh umat Islam di seluruh dunia," kata Neno menggunakan bahasa Perancis.
Baca Juga: Fasih Berbahasa Prancis, Neno Warisman Kirim Surat Terbuka Buat Macron
Berikut adalah isi pernyataan lengkap surat terbuka Neno Warisman kepada Presiden Perancis, Emmanuel Macron, yang kemudian ia terjemahkan dalam bahasa Perancis.
Bapak Presiden Macron,
Sebagai seorang perempuan yang teredukasi, prinsip-prinsip Perancis yang berlandaskan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan. Dan, seperti banyak wanita di seluruh dunia, kami juga konsumen produk bermerek Perancis.
Namun, ketika mendengarkan pernyataan-pernyataan Anda tentang Rasulullah Muhammad SAW dan Islam agama kami berdalih kebebasan berpendapat, hal itu membuat kami menyatakan kekecewaan yang sangat mendalam.
Islam adalah agama yang sangat menghargai keberagaman. Sebagai muslim, kami ingin Anda tahu bahwa pelecehan terhadap Nabi kami, Rasulullah Muhammad SAW adalah perbuatan yang sangat buruk yang menyakiti umat muslim di seluruh dunia.
Kami tidak membenci agama lain. Tidak pernah!!
Kami juga tidak menghina simbol-simbol agama lain. Itu benar.
Berbagai negara telah memboikot produk-produk Perancis. Tidak hanya umat Islam yang memprotes Anda, tetapi juga semua orang yang memahami arti rasa kebenaran dan keadilan. Mereka juga menentang Anda sekarang.
Dan terakhir, Bapak Presiden, jika Anda ingin dunia tahu bahwa Perancis adalah negara yang mencintai peramaian, Anda harus meminta maaf kepada seluruh umat Islam di seluruh dunia.
Demikian
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana untuk membela nilai-nilai sekuler Prancis dan menyebut agama Islam dalam krisis yang memicu perdebatan.
Menyadur Al Jazeera, Presiden Macron menyampaikan gagasan tersebut dalam pidatonya pada hari Jumat (2/10), dengan menegaskan tidak ada konsesi yang akan dibuat dalam upaya baru untuk mendorong agama keluar dari pendidikan dan sektor publik di Prancis.
"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami," katanya.
Ucapan itu kemudian menuai kecaman dari berbagai pihak, terutama negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.
Pada Sabtu (31/10/2020), Macron kemudian membuka suara atas polemik yang timbul akibat pernyataannya yang dianggap islamofobia itu. Ia menjelaskan jika pernyataannya itu muncul tak lepas dari kasus seorang remaja yang memenggal kepala gurunya karena sang guru menunjukkan akrikatur Nabi Muhammad saat pelajaran.
Macron memahami muslim marah karena kartun Nabi Muhammad. Tapi dia menilai itu bukan alasan untuk melakukan kekerasan.
Macron memberi kesempatan wawancara kepada jaringan televisi Arab Al Jazeera. Wawancara itu disiarkan pada Sabtu.
Selama wawancara, Macron mengatakan Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan. Ia akan membela hak kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun.
Namun, presiden Prancis itu menekankan bahwa tidak berarti dirinya atau para pejabatnya mendukung kartun-kartun itu yang oleh Muslim dianggap menghujat, juga tidak berarti bahwa Prancis anti Muslim.
"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang terkejut dengan kartun ini. Tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik karena kartun ini, dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir, menggambar," kata Macron, menurut transkrip wawancara yang dirilis oleh kantornya.
"Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi pada saat yang sama, melindungi hak-hak ini," menurut dia.
Berita Terkait
-
Fasih Berbahasa Prancis, Neno Warisman Kirim Surat Terbuka Buat Macron
-
Kesalahan Terbesar Macron, Menyamakan Islam dan Teroris
-
Rocky Minta Dipanggil "Muhammad Rocky Gerung", Warganet: Alhamdulillah
-
4 Fakta Muncul Nama Muhammad Rocky Gerung dan Bikin Heboh
-
Reaksi Mengejutkan Rocky Gerung Disebut Bakal Sandang Nama Muhammad
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Awal Mula Kasus Dugaan Korupsi Perumda Tirtawening Bandung
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!