Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 02 November 2020 | 17:16 WIB
Wisatawan Puncak Bogor (Suara.com/Andi)

SuaraJabar.id - Mayoritas wisatawan yang terdeteksi reaktif Covid-19 bukan berasal dari Jawa Barat.

Kepada Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani mengatakan, kebanyakan dari 408 wisatawan yang reaktif Covid-19 saat dilakukan tes cepat random di sejumlah objek wisata adalah warga Jakarta.

“Kebanyakan dari luar Jabar, Jakarta sudah pasti ya karena memang paling banyak terutama di daerah Puncak (Bogor) kemarin kan,” ungkapnya, Senin (2/10/2020).

Semua wisatawan yang reaktif telah di-swab dan juga telah dilakukan tracing. Pihaknya juga melakukan penyelidikan epidemiologi kepada wisatawan.

Baca Juga: Ibadah Umrah Kembali Dibuka, Biayanya Sama Seperti Naik Haji

“Sudah (tracing), kemudian kita juga melakukan penyelidikan epidemiologi dengan menggunakan google form, jadi tracingnya juga dilakukan secara tracing,” katanya.

“Belum (menambah kasus di Jabar), karena hasilnya belum keluar. Tapi itu langsung masuk ke data Pikobar. Rapid-nya juga masuk ke data Pikobar,” lanjutnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pemeriksaan secara acak kepada para wisatawan, selama musim libur panjang dan cuti bersama periode 27 Oktober sampai dengan 1 November 2020.

Dari total hampir 14 ribu pemeriksaan tes cepat atau tes cepat di 15 destinasi wisata Kabupaten Kota, terdapat 408 dinyatakan reaktif Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan 408 wisatawan tersebut telah dilakukan swab, namun hasil belum keluar. Ia mengatakan aumsi terburuk sebanyak itulah yang positif Covid-19.

Baca Juga: UMP DKI 2021 Naik, Anies: Banyak Usaha Tumbuh Pesat Karena Pandemi

“Selama libur pajang, kita melakukan pengawalan di titik lalin padat tol non tol. Destinasi ada 15 kab kota yang dites swab rapid. Total hampir 14 ribu, yang reaktif 408 wisatawan. Langsung diswab, karena mengantre dengan yang normal, belum ada hasilnya,” ungkap Emil sapaan Ridwan Kamil dalam konferensi pers daring, Senin (2/11/2020).

“Asumsi terburuk, sebanyak itu yang positif covid. Tapi dari pengalaman tidak 100 persen yang positif,” tandasnya.

Kontributor : Emi La Palau

Load More