Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 05 November 2020 | 13:12 WIB
Ketua PDI Perjuangan Kabupaten Pangkep Abdul Rasyid dan pria diduga mirip dirinya beredar di media sosial / [Foto : Facebook Moh. Rizki]

SuaraJabar.id - Kasus skandal video porno dengan pemeran pria milip Petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beberapa hari lalu sempat menghebohkan publik.

Rolip Saptamaji dari Poligrabs Creative Labs menilai, skandal itu tak akan berpengaruh besar bagi PDIP.

Sebelumnya, sebuah video porno berdurasi 12 detik beredar di lini masa media sosial hingga viral. Video tersebut menarik perhatian warganet lantaran diduga pria dalam video tersebut merupakan petinggi PDI-P.

Dalam video itu, pria yang diduga mirip Ketua DPC PDIP Kabupeten Pangkajene dan Kepulauan Pangkep, Sulawesi Selatan, Abdul Rasyid terlihat tengah berada di dalam sebuah ruangan berlatar cat warna putih.

Baca Juga: Kasus Hoaks Video Syur Lanjut, Beda Cerita Kalau Syahrini Belum Menikah

Pria tersebut tampak tak mengenakan pakaian alias telanjang. Tak berselang lama, pria tersebut menghampiri seorang wanita untuk melakukan hubungan badan.

Rolip menilai, terlepas dari pria dalam video porno itu Petinggi PDIP atau bukan, partai berlambang moncong putih itu tak akan terkena dampak yang besar.

Ini didasarkan pada skandal-skandal yang sebelumnya pernah menimpa banyak politikus di negeri ini.

"Kalau dilihat dari banyak kasus yang mirip, skandal. Impact ke partai itu sangat kecil. Tapi impact ke perseorangan, kayak Yahya Zaini dulu kan. Itu juga kasus skandal," ujarnya ketika dihubungi Suarajabar.id, Kamis (5/11/2020).

"Tapi secara kelembagaan impact-nya hampir gak ada. Tapi kalau elektabilitas perorangan bakal ngejatuhin orangnya," tambahnya.

Baca Juga: Rocky Sentil PDIP: di Mana Bung Karno Menetap dalam Budaya Politik Kita?

Ia menilai, hal ini disebabkan pada tren politik di Indonesia yang lebih tertuju pada sosok daripada institusi.

"Karena masih popularitas, kategori politik kita masih di popularitas personal. Kedekatan pemilih sama personalnya, bahkan gak penting partainya apa," jelas dia.

Load More