Kita jarang bertemu, enggak ada firasat juga. Kita bisa bertemu satu minggu sekali saja saya sudah syukur sekali. Jadi untuk waktu dikatakan kurang ya tidak, dikatakan berlebihan ya tidak. Kalau dia pas lagi libur dia memang full mau buat keluarga, dia tidak mau liputan.
Kalau firasat sih, 10 hari sebelumnya memang dia cerita, bapak ibunya kan sudah meninggal ya. Dia mimpi nyopir sama bapak dan ibunya, orang tuanya beli mobil baru. Saya tanya ke mana, dia jawab beli sarapan.
Saat peristiwa terjadi, posisi Bu Naning sedang di mana dan bagaimana situasinya?
Posisi saat itu saya ada di rumah, Selasa sore saya di Ambarawa. Saya setiap sore selalu kegiatan gereja, tapi enggak tahu kenapa hari itu saya absen, saya ingin di rumah saja. Ayah saya itu tanya "ke gereja tidak?" Saya jawab mau di rumah saja. Terus ayah saya itu minta diantarkan, ya sudah saya antarkan. Saya antar Bapak Ibu, di jalan itu ada missed call terus, itu antara jam 18.00 hingga 18.30 WIB. . Itu BBM ya saya bilang di grup, telepon saya kira kira 30 menit lagi, saya di jalan.
Baca Juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Desa Bersaudara Siapkan Lokasi Pengungsian
Sampai di rumah saya ditelepon, ditanyai nomor suami saya yang mana, saya bilang yang ini, yang lainnya lagi, yang ini, yang lain lagi, yang ini, gitu kata saya. Terus dibilang kalau enggak bisa dihubungi, terus saya bilang memang kalau di Merapi itu susah sinyalnya. Karena sebelumnya saya juga sempat ke sana sama orang gereja, sinyalnya itu buruk.
Mungkin karena saya nyerocos terus itu ya terus dibilang "Mbak ini saya Teguh, kita kehilangan kontak, kita tidak bisa menghubungi." Saya langsung matikan, saya setel TVOne itu gambarnya sudah beda. Untuk kalut itu saya enggak karena buat saya itu bukan kepastian. Jadi saya cuma bilang ke orang tua saya begini. Saya kemudian telepon sopir saya dan mengajak ke Jogja. Jadi saya cuma posisi berdua sama sopir, saya memutuskan ke Jogja.
Saya berangkat sekitar jam 19.00 WIB. Lepas dari Secang saya mulai masuki rumah sakit, setiap rumah sakit saya masuki. Jam 20.00 WIB itu anak saya telepon, katanya "dompet Bapak sudah ketemu." Ada foto anak saya. Kemudian saya bilang ke dia, kalau itu memang dompetnya bapak, kita harus mempersiapkan kondisi yang terburuk.
Kebetulan suami saya aktif di paguyuban UGM yang buat nasrasni itu, nah saya ditelepon, ditunggu di rumah sakit yang ada di Pakem. Nah saya menunggu di situ sama sahabat saya dan sahabatnya Wawan itu. Saya duduk di trotoar itu ada tujuh ambulans turun, bener-bener saya hitung itu ada tujuh. Kemudian saya bilang ke temen saya, "Om, kok enggak ada yang belok ya." Temen saya jawab, "iya ya kok enggak ada yang belok." Baru saja temen saya mingkem itu dia dapat telepon.
Waktu itu yang saya dengar cuman, "tenan iki, wes pasti, wes pasti [benar ini, sudah pasti]’" Terus akhirnya kita turun ke Sardjito itu sekitar jam 23.00 WIB. Baru sampai itu, saya enggak tahu ditelepon sama wartawan siapa, ditunggu di forensik. Sudah mak deg itu hati saya. Yang masuk itu sopir sama sahabat saya, enggak lama kemudian keluar cuma bilang "kamu teteg [kuat hati] gak? Kalau gak teteg biar saya saja yang masuk."
Baca Juga: Rumahnya Diterjang Awan Panas, Bagong Selamat Berkat Lemari Tua
Saya bilang "enggak, saya harus mastiin sendiri itu suami saya apa bukan." Saya melangkahi kantong mayat itu ada sembilan, saya buka ‘sreettt’ suamiku apa bukan ini, karena enggak kelihatan, berdebu. Rambutnya sudah hilang, telinganya berdarah, masih saya congkel-congkel itu. Itu saya punya bajunya 10 tahun yang lalu, belum saya buka. Ada di trash bag. Saya bawa ke mana-mana itu. Utuh itu, suami saya itu utuh, bagus. Orang kan salah persepsi dikiranya hancur. Akhirnya di bagian sepatu itu dibersihkan terus temennya saya nanya, "Ning ini sepatunya siapa?" Oh iya bener, sepatunya Wawan. Suamiku ini.
Saya enggak nangis, bukannya gimana, cuma enggak tahu ya, waktu itu saya enggak bisa nangis, kemudian dikeluarkan dompet ada fotonya anak-anak. Sudah itu saya keluar, diinterogasi ciri khusus dan sebagainya sampai pagi. Jam 05.00 WIB itu baru Mbah Maridjan dibawa turun. Jam 06.00 atau jam 07.00 WIB itu baru dimandikan. Saya ditanyai, "mau lihat apa enggak?" Saya bilang enggak mau. Saya cuma lihat dari kejauhan. Cuma badannya kan keras to karena dia posisi lagi mangap karena lagi telepon.
Itu saya dikasih rekamannya itu, dia bilang ‘panasss’ gitu terus 'lep' hilang. Dia mangap dan tangannya begini [membentuk siku seperti tangan saat sedang menelpon], terus dipatah. Waktu dimandikan, mungkin tegangannya tinggi jadi memang ngelupas semua. Begitu di peti sudah ditutupi kapas, itu pokoknya tubuhnya kan pakai [kaus] lengan pendek, yang tertutup itu bagus, yang terbuka itu melepuh.
Sekitar jam 09.00 WIB itu saya bawa pulang pakai ambulans dari Angkatan Udara, jadi cepet. Itu hari Rabu, terus dimakamkannya Kamis.
Sebelum insiden terjadi, apa kabar terakhir yang Ibu dapat dari suami?
Suami saya itu kebiasaan kalau liputan selalu bilang, "nanti kalau sudah selesai saya telepon." Jadi waktu itu dia telepon, "saya itu keluar kantor sekitar pukul 13:30 WIB" kalau enggak salah, kemudian landing jam 16.00 WIB itu, terus dia bilang mau ketemu orang di Kentungan. Sudah itu terakhir komunikasi. Enggak kontak saya lagi, dan ada beritanya itu jam 17:00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Yamaha Scorpio Z Terlahir Kembali: Harga Mulai Rp30 Juta, Mesin Seirit Supra X 125
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Tetap Sehat dan Terlindungi
- Pengamat Bola Internasional Blak-blakan Kualitas Mees Hilgers di Belanda: Bek Bagus tapi Dia...
Pilihan
-
Kakang Rudianto dan Malik Risaldi Cetak Sejarah di Hadapan Bruno Fernandes
-
Mees Hilgers Lempar Senyum Kawanua Saat Tiba di TC Timnas Indonesia
-
Google News Showcase Resmi Hadir di Indonesia
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang di Bawah Terik Matahari
-
Ray Dalio Diisukan Mundur dari Danantara, Ekonom Bocorkan Ada Masalah Serius
Terkini
-
5 Link DANA Kaget untuk Dapatkan Saldo DANA Gratis Hari Ini, Klaim Sekarang
-
DANA Kaget Ratusan Ribu Menanti Hari Ini! Waspada Jebakan Link Palsu
-
Akses Ilegal Dokumen Rahasia, Eks Pegawai Baznas Jabar Dibekuk Polisi
-
Mencekam! Pegawai Kejaksaan Dibacok di Depok, Polisi Selidiki Motif Misterius
-
Cara Ampuh Hemat Listrik di Rumah, Menyesal Tidak Laksanakan!