SuaraJabar.id - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad mengungkapkan lima orang wisatawan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani pengetesan secara acak di 54 titik objek wisata pada saat libur panjang cuti bersama.
Libur panjang dan cuti bersama itu dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.
"Sebanyak 14 ribu orang dites cepat secara acak, selama lima hari selama libur panjang kemarin. Hasilnya 408 yang reaktif. Dari jumlah itu, dites usap, yang positif lima orang," kata Daud Achmad di Kota Bandung, Jumat (6/11/2020).
Dia mengatakan kelima wisatawan tersebut merupakan seorang warga Bogor dan empat orang dari Kota Cimahi dan mereka sudah menjalani isolasi.
Baca Juga: Tiga Kota di Kepri Jadi Salah Satu Daerah Covid-19 Terburuk, Ini Daftarnya
Menurut dia, kelima orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut sudah dilakukan langkah-langkah lebih lanjut oleh Satgas Penanganan Covid-19 setempat dan dilakukan pelacakan kontak eratnya.
Daud mengatakan secara keseluruhan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat sekitar 70 persennya didominasi dari kawasan Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi).
"Dan kasus aktif terbanyak pun berada di kawasan penyangga DKI Jakarta tersebut.
Sebelumnya, sebanyak 408 wisatawan dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat yang dilakukan kepada 14 ribu orang yang berwisata pada saat cuti bersama Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada akhir pekan lalu di 15 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
"Sepanjang libur panjang pekan kemarin, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pengetesan Covid-19 di sejumlah destinasi wisata. Dari sekitar 14 ribu pengetesan, hasilnya ada 408 wisatawan reaktif berdasarkan tes cepat," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil di Bandung, pekan lalu.
Baca Juga: Ratusan Nakes di Riau Positif Corona, 94 Persen Dinyatakan Sembuh
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan ada 15 kabupaten kota yang menjadi fokus pengetesan Covid-19 dan selama libur panjang pun, pengawalan dilakukan di lalu lintas padat baik jalan tol maupun nontol.
"Yang reaktif 408 wisatawan. Langsung diusap (swab), karena uji lab antre, belum ada hasilnya. Asumsi terburuk, sebanyak itu yang positif Covid-19. Namun, dari pengalaman tidak 100 persen yang positif," kata dia.
Sementara itu, dari sisi peta zona risiko Covid-19 di wilayah Jabar, Kang Emil mengatakan berdasarkan hasil evaluasi, Kota Bekasi masuk dinyatakan sebagai zona merah penyebaran virus, setelah beberapa pekan lalu zona merah adalah Kota Depok.
Walaupun dinyatakan zona merah, Kang Emil menuturkan Kota Bekasi berada di ranking pertama dari segi penanganan Covid-19 dan penilaiannya berdasarkan kapasitas testing, tracing, treatment, kapasitas rumah sakit, pencegahan, hingga tata kelola.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
Terkini
-
Reaksi Kocak Anak Kecil Saat Ada Dedi Mulyadi Bicara Soal Barak Militer: Aku Mau Makan
-
Dedi Mulyadi Dikritik Lemhannas: Pendidikan Militer Bukan Solusi Kenakalan Remaja
-
Dua Sungai Meluap, Karawang Diterjang Banjir Parah, Ratusan Warga Terdampak
-
Yuk! Bayar Cicilan Dengan Klaim Link Saldo DANA di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
-
Motif Sakit Hati dan Utang, Ayah dan Anak di Cianjur Tega Mutilasi Ibu dan Balita