SuaraJabar.id - Hari ini, Habib Rizieq Shihab pulang. Penyambutan kedatangan Habib Rizieq mulai dari Bandara Soekarno-Hatta hingga markas Front Pembela Islam di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, digambarkan Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin sebagai yang terbesar di dunia.
"Itu luar biasa, fenomena yang begitu luar biasa, spektakuler, mungkin dalam sejarah penjemputan ini terbesar dunia," kata Novel kepada Suara.com. Novel ikut dalam menyambut Rizieq di Bandara dan ketika sedang dihubungi Suara.com, dia sedang dalam perjalanan menuju Petamburan.
Novel mewakili panitia penyambutan Habib Rizieq meminta maaf kepada masyarakat yang terganggu aktivitasnya oleh adanya konsentrasi pendukung Habib Rizieq di berbagai tempat, terutama di akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Akibat kemacetan di jalur menuju bandara, sejumlah maskapai menjadwal ulang penerbangan karena sebagian calon penumpang terlambat datang. Jalur dari Slipi ke arah Tanah Abang dan sebaliknya juga ditutup untuk sementara siang ini.
Novel menggambarkan jumlah pendukung yang menyambut kedatangan Habib Rizieq lebih banyak dari massa yang menyambut pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomeini di Bandara Teheran pada 1979 ketika pulang ke Iran dari pengasingan di Paris, Prancis.
Novel mengatakan demikian karena sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut, "Rizieq Shihab itu bukan Khomeini. Kalau Khomeini mau pulang dari Paris seluruh rakyatnya mau menyambut karena Khomeini orang suci."
Masyarakat yang menyambut Habib Rizieq, kata Novel, mayoritas pendukung aksi damai tahun 2016 atau yang dikenal Aksi Bela Islam atau aksi 212. Menurut Novel, jumlah massa dalam aksi 212 ketika itu mencapai lebih dari 13 juta orang dan yang menyambut Habib Rizieq hari ini dia perkirakan mencapai separuhnya. "Mayoritas penduduk Indonesia cinta ke beliau."
Novel menggambarkan bagaimana pendukung menyambut kedatangan Rizieq, "banyak yang histeris, nangis, luar biasa."
Ketika diminta membandingkan dengan penyambutan terhadap Presiden Joko Widodo, menurut Novel, "penyambutan terhadap Presiden masih jauh, nggak ada apa-apanya."
Dia menggambarkan sosok Rizieq sebagai panutan umat dan seorang imam besar, dan merakyat. "Nggak mau pakai protokol. Nggak ada batas sama sekali dengan masyarakat," katanya.
Baca Juga: Panitia Penjemput Habib Rizieq Minta Maaf Bikin Jalan Tol Bandara Lumpuh
Di Petamburan, kata Novel, Rizieq disambut dengan tradisi Betawi. "HRS datang sudah berikan energi postif bagi bangsa ini," kata dia.
Tag
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri