SuaraJabar.id - Ketua Badan Pengkaderan Front (BPF) Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat, Ustadz Acep Sofian menyayangkan masih banyaknya praktek rentenir di tengah masyarakat.
Rentenir biasanya meminjamkan sejumlah uang ke masyarakat dengan bunga yang tinggi. Jika lewat jatuh tempo debitur belum bisa melunasi utangnya, rentenir biasanya menagih hutang dengan cara yang intimidatif.
Ustadz Acep mengatakan, FPI sudah sejak lama mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak riba dan rentenir. Saat menjabat sebagai Ketua FPI Kota Tasikmalaya misalnya, pihaknya sering membantu warga yang terlilit hutang dengan bunga tak wajar.
"Waktu saya jadi Ketua FPI Kota Tasik, dulu itu kita bayar yang pokoknya saja. Kebetulan waktu itu kita pegang uang kas. Dan diinvestigasi bahwa orangnya memang betul-betul membutuhkan uang. Masuk kategori di bawah garis kemiskinan lah ya," kata Ustadz Acep ketika dihubungi Suarajabar.id, Rabu (11/11/2020).
Baca Juga: Anies Baswedan Mendadak Temui Rizieq Shihab, Ada Apa?
Ia juga yakin FPI di seluruh Nusantara bakal melakukan hal yang sama. Mendakwahkan bahaya riba dan menolong masyarakat yang terlilit hutang ke rentenir.
"Ada antisipasi jelas. Kita selalu mendengungkan atau mendakwahkan bahaya riba. Itu jelas sudah kita jalankan. Kalau ada gerakan fisik, laporkan saja ke FPI setempat. Misalnya ada intimidasi atau apa," ujarnya.
Terkait dengan seorang guru ngaji di Kota Cimahi yang terjerat hutang ke rentenir sehingga sehingga nekat melakukan aksi jambret, Ustadz Acep mengaku sangat menyayangkan hal itu.
Ia menuntut pemerintah untuk memberikan perlindungan dan jaminan bagi para ustadz dan guru ngaji yang ada di daerah.
Sebelumnya, seorang guru ngaji di Kota Cimahi nekat melakukan aksi penjambretan. Alasannya untuk menutupi tagihan pinjaman uang ke renternir.
Baca Juga: Isi Pertemuan Antara Anies Baswedan dan Rizieq Shihab
Guru ngaji bernama Eri Rustandi (43) itu akhirnya dibekuk Satreskrim Polres Cimahi. Ia ditangkap setelah beberapa kali melakukan penjambretan.
Eri punya target khusus, yakni anak perempuan yang menggunakan perhiasan.
"Pelaku sudah lakukan aksi penjambretan sebanyak delapan kali," kata kata Kapolres Cimahi, AKBP Indra Setiawan di Mapolres Cimahi, Jalan Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi, Rabu (12/11/2020).
Berita Terkait
-
Susul FPI dkk, Dewan Dakwah Jakarta Ikut Dukung RK-Suswono, Apa Alasannya?
-
Ancaman Bom di Wisuda Unpar Bandung, 100 Polisi Berjaga Ketat!
-
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 Diduga Akibat Rem Truk Blong, Polisi Lagi Data Jumlah Korban
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Ayah Rozak Buka Peluang Untuk Dedi Mulyadi Bisa Dekati Ayu Ting Ting: Nanti Jadi Gubernur
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan