SuaraJabar.id - Petisi berisi desakan agar pemerintah menggratiskan biaya vaksin Covid-19 untuk rakyat dibuat oleh Sulfikar Amir. Hingga Jumat (11/12/2020), pukul 08.00 WIB, petisi telah ditandatangani oleh 1.447 orang.
"Memberikan vaksin Covid-19 secara gratis ke seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali," kata Sulfikar dalam petisinya.
Pemerintah diminta membatalkan program vaksin mandiri karena warga harus membayar, padahal sekarang mayoritas warga kesulitan ekonomi akibat pandemi.
"Program vaksin mandiri adalah bentuk komersialisasi vaksin yang sangat tidak tepat dan tidak etis untuk dilakukan dalam situasi pandemi seperti sekarang. Ini dapat menggagalkan proses vaksinasi Covid-19 karena tidak ada jaminan setiap warga Indonesia yang tidak mendapatkan vaksin gratis mau dan mampu membayar biaya vaksin," kata dia.
Baca Juga: Google Kenalkan Fitur untuk Tangkal Hoaks Vaksin Covid-19
Pemerintah dianggap gagal mengendalikan pandemi karena setiap kebijakan yang diambil dinilai tidak tepat dan tidak efektif untuk menekan penularan virus corona.
"Sejak awal pandemi pemerintah Joko Widodo kelihatan gagap memanfaatkan peluang yang ada untuk mencegah pandemi. Hal ini diperparah oleh kepentingan politik ekonomi yang mengorbankan kesehatan publik. Akibatnya, krisis pandemi memakan banyak korban, khususnya dokter dan tenaga kesehatan," kata dia.
Pada Kamis (10/12/2020), ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman pernah mengatakan seharusnya vaksin Covid-19 diberikan kepada masyarakas secara gratis.
"Vaksinasi ini dilakukan dalam situasi pandemi bencana nasional, sehingga vaksin ini menjadi satu barang yang menjadi hak setiap warga negara, ini menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak kesehatan dan hak hidup masyarakat, jadi harus gratis," kata Dicky melalui pesan singkat kepada Suara.com.
"Ini juga sesuai dengan yang disampaikan badan kesehatan dunia, dan sejarah pandemi sebelumnya."
Baca Juga: Waspada, Vaksin Covid-19 Bisa Timbulkan Reaksi Alergi Serius
Sementara Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan pemerintah belum menentukan harga untuk satu dosis vaksin.
"Mengenai harga eceran tertinggi dan sebagainya kami belum bisa tentukan karena jumlah vaksin di dunia juga berubah-ubah dan sekarang masih mahal, tahun depan kemungkinan harganya berubah lagi," kata Terawan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Kementerian Kesehatan akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk membahas kerja sama pengadaan impor vaksin.
Pemerintah telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia, yakni yang diproduksi Bio Farma, Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Berita Terkait
-
Tak Masuk Kabinet Prabowo Gegara "Kurikulum Merdeka" Gagal? Profesor Ini Sindir Nadiem: Kegagalan Terbesar Mulyono
-
Disertasi Bahlil Disebut Mirip Laporan Proyek oleh Profesor Kampus Terkenal di Singapura
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Kirim Uang ke Luar Negeri? Ada Hadiah Menarik dari BRImo
-
Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 triliun Hingga Akhir Triwulan III 2024
-
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Siapkan Penanganan Tanggap Darurat
-
Pengen Daftar BRI UMKM EXPO (RT) 2025, Ikuti Langkah-langkah Berikut!
-
Laba BRI Tembus Rp45,36 Triliun, UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan