SuaraJabar.id - Ibadah Misa Natal 2020 mungkin terasa berbeda lantaran tidak semua pemeluknya bisa menjalankan ibadah seperti biasanya.
Hampir setiap gereja, termasuk di wilayah Kota Bandung kini menerapakan aturan pembatasan jumlah jemaat yang bisa melaksanakan peribadatan langsung ke gereja.
Huyogo Gabriel Simbolon (32), salah satu jemaat Kristen asal kota Bandung, memutuskan untuk menggelar ibadah Misa Natal secara daring. Ia mengambil langkah itu dengan pertimbangan orang tua.
Usia ibunya sudah di atas 60 tahun, sehingga ia khawatir bisa terpapar virus Corona.
"Pertimbangan ikut ibadah daring tahun ini karena lebih ke kebersamaan dengan orang tua," kata Hugo kepada Suara.com, Rabu (23/12/2020).
"Usia orang tua saya sudah di atas 60 sementara batasan dari gereja 65 tahun, sehingga saya dan orang tua memilih ibadah daring dari rumah," tambahnya.
Sebetulnya, kata dia, berdasarkan informasi dari gereja tempat ia beribadah, ibadah malam Natal dilakukan secara bergiliran. Hugo dan keluarga merupakan jemaat HKBP Bandung Timur.
"Informasi dari gereja untuk ibadah malam Natal sebenarnya ada tiga shift dengan sekali shiftnya kapasitas 50 persen. Begitu juga dengan misa Natal (hari H)," jelasnya.
Urusan perbedaan, menurutnya, antara ibadah daring ataupun biasa, tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Hanya saja, ibadah daring dilakukan dari rumah sesuai dengan arahan dari gereja, sementara ibadah biasa datang langsung ke gereja.
Baca Juga: Jadwal Misa Natal 2020 Jakarta dan Jogja, Streaming TVRI & Kompas TV
"Perbedaan mah nggak ada yang signifikan. Daring sama luring ada kelebihan-kekurangan. Tapi intinya mah ibadah tergantung pada kesiapan hati," ucapnya.
"Ya sebetulnya kalau rindu mah ibadah sebelum pandemi. Apalagi momen Natal biasanya penuh sama orang. Cuma dengan kondisi seperti ini ya mendingan menahan diri aja dulu," bebernya.
Segendang sepenarian, salah satu jemaat Katolik asal kota Bandung, Tarsisius Sutomonaio pun memilih untuk melaksanakan ibadah malam Natal dari kediamannya.
Tarsi mengatakan memilih untuk melaksanakan peribadatan secara daring, lantaran gereja tempat ia beribadah membatasi jumlah jemaat. Tujuan ibadah, kata dia, sama saja baik itu secara daring ataupun langsung.
"Ya ada sih perbedaannya, mungkin ibadah Natal sekarang saya harus berusaha beradaptasi karena ibadahnya dari rumah. Yang saya rasakan ketika langsung ke gereja khusuknya itu lebih (gampang) karena kan suasana, sementara sekarang agak berbeda harus bangun suasana lagi," ucapnya.
Perbedaan lainnya, kata dia, mungkin saat melakukan ibadah daring ada ritual yang tidak dilakukan, seperti bagian Ekaristi atau Perjamuan Kudus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Pesantren Darul Mukhlisin Aceh Tamiang Bersiap Gelar KBM Lagi Berkat Kementerian PU
-
Bukan Sekadar Tugas Negara, Ini Panggilan Jiwa Dedy Saputra di Hamparan Lumpur Bencana
-
Jalan Nasional Medan-Aceh Kembali Lancar, Warga Mulai Tata Hidup Pasca Banjir
-
Lebih dari Sekadar Bank, BRI Dianugerahi Impact Makers Award untuk Penguatan Ekonomi Akar Rumput
-
Bandung Zoo Dipastikan Tutup Selama Libur Tahun Baru, Ini Alasannya!