Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Jum'at, 25 Desember 2020 | 16:50 WIB
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel duduk di atas cooler di pinggir lapangan saat skuatnya menghadapi Bayern Munich di final Liga Champions di Luz stadium, Lisbon. Manu Fernandez / POOL / AFP

"Karena itu, sulit untuk membuat para pemain besar senang, dan itu penting - untuk dapat menuntut sesuatu dari mereka."

"Saya pikir itu memalukan bagi para pemain bahwa penampilan tim yang sangat serius terhapus."

"Orang-orang juga selalu mengatakan bahwa kami hanya menang karena kami memiliki Angel di Maria, Kylian Mbappe atau Neymar.

"Tapi orang-orang itu tidak menghargai disiplin atau intensitas yang ada dalam permainan kami."

Baca Juga: Piala Dunia U-20 2021 Batal, Silaturahmi PSSI dan FIFA Takkan Putus

Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel memeluk Neymar setelah mereka kalah dari Bayern Munich di final Liga Champions di Luz stadium, Lisbon. Miguel A. Lopes / POOL / AFP

Bercerita tentang tekanan yang dialaminya selamai ini, Tuchel mengaku berhasil meredam situasi. Namun ketika semua mulai ditata ulang, Tuchel harus kehilangan posisinya.

"Pada akhirnya, Anda tidak bisa mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang lain," katanya.

"Anda harus percaya pada diri sendiri dan tidak bergantung pada persetujuan orang lain terhadap Anda."

"Tidak ada tempat untuk mengasihani diri sendiri."

PSG musim ini masih tertahan di posisi tiga klasemen sementara Ligue 1. Mengantongi 35 poin dari 17 pertandingan, PSG saat ini terpaut satu poin dari pemuncak klasemen Lyon.

Baca Juga: PSG Pecat Thomas Tuchel, Posisi Mikel Arteta di Arsenal Terancam

Load More