SuaraJabar.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan sederet manfaat pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang telah di-soft launching pada 20 Desember lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam webinar bertajuk "Komitmen Negara Membangun Infrastruktur Konektivitas di Tengah Pandemi Covid-19" di Jakarta, Selasa (29/12/2020). Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang akan menjadi stimulator pengembangan wilayah Subang dan sekitarnya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban juga akan mengurangi kemacetan di Jakarta karena tidak semua distribusi logistik melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
"Pelabuhan Patimban dapat memangkas waktu distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan, khususnya yang ada di sebelah timur Jakarta," katanya.
Baca Juga: Luhut Minta 75 Persen PNS DKI WFH, Wagub: Kami Dukung Pak Menko
Luhut mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan pelabuhan di Banten.
Kolaborasi pelabuhan-pelabuhan itu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya logistik nasional.
"Kita harapkan akan meningkatkan juga potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang koridor utara Jawa," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Patimban yang dimulai pada Juli 2018 hingga 2027 itu dilakukan melalui empat fase. Pembangunan fase 1 yang meliputi pembangunan terminal, break water, jembatan penghubung, terminal kendaraan, dan jalan akses dengan kapasitas 375 juta TEUs dan kapasitas terminal mobil sebesar 280 ribu mobil CBU.
"Nantinya, direncanakan jadi 7 juta TEUs peti kemas dan 600 ribu mobil CBU kendaraan pada fase 3 dan akan meningkatkan ekspor otomotif Indonesia ke pasar global," katanya.
Baca Juga: DPRD Minta Anies Tak Asal Ikuti Luhut Soal Larangan Keramaian Tahun Baru
Ia juga mengungkapkan, pemerintah berencana untuk membangun pabrik mobil listrik di dekat kawasan Pelabuhan Patimban.
Pada soft launching Pelabuhan Patimban oleh Presiden Jokowi, dilakukan pula ekspor perdana kendaraan sebanyak 140 unit mobil antara lain Toyota, Daihatsu, dan Suzuki. Ekspor dilakukan menggunakan Kapal MV Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd dengan tujuan Brunei Darussalam. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
Terkini
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban
-
Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI
-
BNI Gandeng BUMDes Yogyakarta untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemerataan Ekonomi Desa