Scroll untuk membaca artikel
Rully Fauzi
Minggu, 03 Januari 2021 | 18:55 WIB
Pemain Persib Bandung, Nick Kuipers (kanan). [Antara]

SuaraJabar.id - Pemain bertahan Persib Bandung, Nick Kuipers menganggap klubnya seperti Ajax-nya Indonesia karena setiap orang di Tanah Air bermimpi bisa bermain di klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut.

Dikutip dari media Belanda 1Limburg, Minggu, Nick Kuipers mengaku kagum dengan sambutan pendukung Persib saat tiba di Bandung musim lalu.

Sedikitnya 40 ribu suporter selalu menyaksikan langsung di tribun kala Maung Bandung menjamu lawan-lawannya di kandang.

Bahkan ketika timnya bermain tandang, tidak sedikit pula Bobotoh yang mendukung langsung. Dengan kondisi itu, ia tidak ragu menyebut bahwa Persib merupakan Ajax-nya Indonesia.

Baca Juga: Mimpi Kiper Timnas Indonesia U-19 Main di Klub Eropa

"Ini Ajax Indonesia. Mereka memiliki pendukung di seluruh negeri. Itu sangat fantastis," ujar Nick.

Nick saat ini tengah berada di Belanda sembari menunggu kejelasan kompetisi Liga 1 2020-2021. Untuk menjaga kebugaran selama kompetisi vakum, Nick mengikuti latihan bersama klub lamanya, MVV Maastricht.

Kepada media Belanda itu, Nick juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kultur sepakbola yang luar biasa. Di setiap penjuru negeri, orang-orang sangat gila akan olahraga paling populer di dunia itu.

"Ini negara dengan budaya sepakbola yang luar biasa. Orang-orangnya memang hidup untuk olahraga ini. Tapi juga merupakan negara yang sibuk, di mana perbedaan populasi lebih besar dibanding di sini (Belanda)," katanya menambahkan.

Nick mengaku awalnya tidak tahu-menahu soal Persib sebelum agennya menyarankan untuk bermain di Indonesia. Setelah berbincang dengan rekan senegaranya yang pernah bermain di Indonesia, Nick pun tidak ragu untuk mengambil keputusan tersebut.

Baca Juga: Ada Perubahan, Berikut Jadwal Terbaru Uji Coba Timnas U-19 di Spanyol

Pemain berusia 28 tahun ini juga mengatakan tidak pernah menyesali keputusannya berkarier di Indonesia, walau sebenarnya dia memiliki kesempatan untuk memperkuat klub Eredivisie maupun klub kasta kedua Belanda.

Sejumlah pengalaman buruk yang didapat ketika berkarier di Indonesia pun tidak menyurutkan niatnya bertahan di Persib.

"Banyak pemain yang pulang ke Belanda setelah beberapa saat berkarir di luar negeri. Tapi tentu saja itu tidak berlaku buat saya. Walau tidak ada lapangan sintetis atau tak menggunakan VAR, bukan masalah buat saya," kata Nick.

"Saya sudah mengalami beberapa kejadian, hal kotor, lemparan batu yang menembus jendela bus, stadion penuh, dan terbang menggunakan pesawat untuk laga tandang," pungkas pemain kelahiran Maastricht, Belanda itu.

[Antara]

Load More