SuaraJabar.id - Sentra produsen tahu Cibuntu, Babakan Ciparay, Kota Bandung terpukul dengan kenaikan harga kacang kedelai. Beberapa pengusaha mengurangi ukuran tahu dan tempe. Namun tidak sedikit yang harus berhenti beroperasi.
Seorang pengusaha tahu dan tempe di Cibuntu, Didin mengatakan, harga kedelai saat ini telah menyentuh angka Rp9.200 per kilogram. Padahal selama dua bulan ke belakang, harganya stabil di kisaran Rp7.000 per kilo.
"Untuk tahu kita perkecil ukurannya," ujar Didin, salah seorang pengusaha tahu dan tempe, di Cibuntu, Kota Bandung, saat ditemui, pada Senin (3/1/2021).
Didin mengatakan, saat ini ia menjual satu bungkus tahu berisi 10 buah tahu seharga Rp10 ribu. Biasanya ia hanya menjual seharga Rp7 ribu.
Baca Juga: Ruas Jalan di Kota Bandung Ini Ditutup Mulai Pukul 18.00 WIB
"Kalau pegawai kita enggak kurangin. Kasian kan lagi pandemi gini, susah nyari kerja," katanya.
Sementara itu, Didin terpaksa menyetop produksi tempe. Ini dikarenakan tempe membutuhkan kacang kedelai yang lebih banyak ketimbang tahu.
"Untuk tempe, kita berhenti dulu, karena tempe lebih banyak menggunakan kedelainya. Sekarang kan naik, nah itu tidak menutupi ke ongkos produksinya," kata Didin.
Didin pun turut ikut aksi, dengan tidak memproduksi tahu tiga hari kemarin. Baru hari ini, ia kembali memulai produksinya. Aksi yang ia ikuti bersama sesama pengusaha tahu dan tempe lainnya, bertujuan agar dapat menarik perhatian pemerintah, untuk menurunkan harga impor kedelai.
Ditemui terpisah di tempat yang sama, Kamal, yang juga pengusaha tahu dan tempe di Cibuntu, mengaku, tidak menaikan harga tahu. Ia tetap menjual dengan harga seperti biasa, seharga 7 ribu rupiah. Namun ia mengakali tahu produksinya, dengan memperkecil ukuran tahu yang diproduksi.
Baca Juga: Polrestabes Bandung Siaga di Fly Over, Siap Bubarkan Pesta Tahun Baru
"Kalau dinaikan, nanti enggak ada yang beli, sama aja bangkrut," singkat Kamal.
Berita Terkait
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Kekayaan Muhammad Farhan di LHKPN, Berani Tolak Suap Proyek Rp3 Miliar
-
Farhan Koar-Koar Ogah Diajak Main Film Usai Jabat Wali Kota Bandung, Siapa Kena Sindir?
-
Skandal Bandung Smart City: KPK Dalami Aliran Dana ke DPRD, 9 Saksi Diperiksa
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
Terkini
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H