SuaraJabar.id - Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu.
Tak lama setelah itu, Indonesia dilanda pandemi Covid-19 dan pemerintah melakukan sejumlah cara untuk menahan laju penyebaran Covid-19.
Kasus Covid-19 ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia.
Namun sejak 2 Maret 2020 lalu hingga kini, belum ditemukan kasus Covid-19 pada Masyarakat Adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.
Baca Juga: Balap Liar Jalan Banten Lama: 2 Motor Hilang Kendali, 1 Nyawa Melayang
Pemerintah setempat belum mencatat adanya laporan kasus positif warga terinfeksi virus mematikan tersebut.
Petugas kesehatan di Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Iton Rustandi mengatakan, hal itu dikarenakan Masyarakat adat Baduy yang disiplin dengan tidak bepergian ke wilayah yang berstatus zona merah penularan Virus Corona.
"Kami mengapresiasi warga Baduy dapat mengendalikan Covid-19 itu," kata Iton Rustandi, dikutip dari Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Jumat (22/1/2021).
Salah satu wilayah kerja Puskesmas Cisimeut adalah Desa Kanekes yang notabene wilayah domisili Masyarakat adat Baduy.
Iton menilai, masyarakat Baduy lebih taat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan selalu mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penularan infeksi Virus Corona.
Baca Juga: Banten Pasok Beras ke DKI 15.518 Ton per Bulan
Bahkan tetua adat di sana disebut melarang warga pergi ke Jakarta, Tangerang, dan Bogor, serta sejumlah daerah yang dianggap zona merah penularan.
Iton menuturkan, selama ini aktivitas masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang. "Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya Covid-19 agar warga Baduy mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu," ujarnya menambahkan.
Usaha tersebut diperkuat dengan membagikan ribuan masker kepada masyarakat Baduy dan melakukan penyemprotan disinfektan.
Termasuk disiapkannya wastafel di sepanjang pintu gerbang masuk kawasan permukiman adat untuk digunakan warga maupun pengunjung.
Sementara itu, Tetua Adat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Jaro Saija membenarkan masyarakat suku Baduy harus berada di wilayahnya dan dilarang ke luar daerah demi mencegah penyebaran Virus Corona.
Warga yang merantau pun diminta pulang dan sebelum masuk permukiman adat harus terlebih dahulu menjalani pengecekan di puskesmas setempat.
"Kami menjamin permukiman Baduy terbebas Covid-19 dan penjagaan diberlakukan dengan ketat dan pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan," jelasnya mengakhiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya