Brand Ambassador OkCupid Indonesia, Andrea Gunawan (@catwomanizer), yang berpengalaman memanfaatkan aplikasi kencan, menyarankan Anda tidak memberikan nomor telepon pribadi pada orang yang belum Anda kenal dengan baik. Menurut dia, gunakan dulu fitur komunikasi dalam aplikasi untuk melindungi Anda.
Selain itu, cobalah melakukan verifikasi data profil orang yang mengajak Anda berkenalan. Jangan percaya 100 persen pada data yang tertera di profilnya. Gunakan intuisi Anda.
Anda yang khawatir bertemu pria hidung belang yang berorientasi pada hubungan seksual, pelajari bagaimana dia berkomunikasi.
"Sekedar menyapa dengan 'hai', main fisik, ajak chat berbau sensual itu red flag. Sudah sedikit melecehkan kalau dia berkomentar soal sisi sensual. Kalau masih chat di aplikasi, sebaiknya jangan tanggapi," tutur Pingkan.
Tolaklah orang yang meminta swafoto Anda dengan tujuan apa pun termasuk melakukan verifikasi. Anda punya kekuatan untuk melakukannya. Foto profil Anda di aplikasi sebenarnya sudah bisa mewakili gambaran wajah Anda.
Jika Anda perempuan dan berniat memulai percakapan pada orang yang membuat Anda tertarik, maka boleh-boleh saja asalkan ini sesuai dengan nilai-nilai yang Anda punya.
"Perempuan chat duluan? Ya bolehlah. Hanya balik ke value Anda masing-masing, bukan value orangtua. Apa Anda oke menyapa duluan," kata Pingkan.
Dia mengatakan, penting bagi Anda yang menginginkan hubungan solid melandasinya dengan pertemanan yakni saling kenal, jujur, mengapresiasi keberadaan masing-masing, terbuka.
Hal ini akan mempermudah Anda menjalani relasi yang umumnya mengalami pasang dan surut. Hubungan solid yang di dalamnya terdapat apresiasi, saling kenal, jujur, melihat dengan cara pandang yang kurang lebih sama menjadi penting saat Anda menghadapi stres. Anda jadi bisa cenderung lebih mudah menyelesaikan masalah dengan pasangan atau di luar hubungan Anda.
Baca Juga: Sudah Mirip Skripsi, Wanita Ini Suruh Pria di Tinder Isi Kuesioner Kencan
Pingkan mengatakan, di masa pandemi belakangan ini, orang-orang yang kesulitan langsung memilih bertemu daring, termasuk untuk urusan mencari pasangan. Aplikasi kencan daring bahkan menjadi pilihan bukan hanya orang di 21-40 tahun, tetapi juga rentang usia 50-60 tahun ke atas.
Data OkCupid menunjukkan, terjadi peningkatan 280 persen penggunanya melakukan virtual date pada bulan April dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ketika hubungan fisik tidak lagi menjadi pilihan utama bagi banyak orang, terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hubungan secara virtual yang biasanya berdiskusi mulai dari kasus perubahan iklim hingga memasak.
Data juga menunjukkan, terdapat penurunan sejumlah 20 persen pengguna yang memilih untuk mencari hubungan sekadar main-main atau short-term relationship dan sebanyak 43 persen pengguna menginginkan hubungan yang jangka panjang atau mencari pasangan yang serius untuk diajak ke jenjang pernikahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Proyek Fiktif Hantam PTPP, KPK 'Obok-obok' Divisi EPC
-
Profil Vicky Kharisma, Suami Acha Septriasa yang Diisukan Cerai dan Co-parenting
-
Rebalancing MSCI Hari Ini, Saham-saham Ini Diprediksi Masuk Indeks
-
Harga Emas Antam Longsor, Hari Ini Jadi Rp 1.943.000 per Gram
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
Terkini
-
Tes DNA di Bareskrim Polri, Lisa Mariana Khawatir Ini Terjadi
-
Bom Waktu Itu Akhirnya Meledak! Bukan Cuma Hujan, Saluran Air Rusak Jadi Biang Kerok Bencana
-
Cipanas Diterjang Bencana: Puluhan Rumah Terdampak Banjir dan Longsor, Akses Jalan Desa Putus Total
-
Wacana Dedi Mulyadi Guncang Dunia Kerja: Siapkah Pengusaha dan Karyawan Jika UMK Dihapus?
-
Sukses di Sukabumi, TPA Cimenteng Jadi Pilot Project Pengolahan Sampah Modern di Jawa Barat