SuaraJabar.id - Warga Cianjur melontarkan kritik atas bantuan sosial (bansos) ayam hidup yang mereka terima. Warga menilai bantuan ayam hidup justru merugikan mereka.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, justru baru mengetahui adanya bantuan ayam hidup kepada warga kurang mampu ini.
Ketimbang ayam hidup, warga berharap pemerintah memberi bantuan berupa bahan makan siap olah, misalnya ayam potong.
Salah seorang penerima bansos warga Pagelaran, Cianjur mengaku kebingungan dengan bansos yang diterimanya kali ini.
Biasanya, ia mendapatkan bansos berupa daging ayam potong yang siap diolah. Namun, kali ini ia justru mendapatkan seekor ayam yang masih hidup.
"Ada juga yang mati saat tiba di rumah. Bingung dan kesal juga karena malah tidak bisa diolah, Mau disembelih juga enggak bisa karena kondisinya mati," kata warga dikutip dari Solopos.com -- jaringan Suara.com, Senin (25/1/2021).
Ia mengaku pemberian bansos berupa ayam hidup cukup merugikan warga. Ia berharap bisa kembali mendapatkan bantuan daging ayam siap olah, bukan ayam hidup.
"Mending daging ayam potong, setengah kilogram murni daging. Kalau ayam hidup ada jeroan dan lainnya, belum lagi ada yang mati," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Surya, mengaku baru mengetahui ada pembagian bansos berupa ayam hidup.
Baca Juga: Pemkot Depok Tegaskan Dana BST Tak Boleh Disunat Sepeserpun
Menurutnya, bansos BPNT yang diperuntukkan bagi warga miskin tersebut biasanya berupa sembako, bukan ayam hidup.
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan bantuan senilai Rp 200 ribu melalui kartu khusus.
Nantinya, uang tersebut bisa ditukarkan dengan sembako melalui jaringan layanan bernama e-Warong.
Merujuk pada pedoman umum, KPM akan mendapatkan empat komoditas, yakni beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati, hingga buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Warga Tasikmalaya Bisa Tukar Uang Lama ke Baru, Ini Jadwal Oktober 2025 dan Lokasinya!
-
Parkir Rp30 Ribu di Bandung Bikin Geram! Ini Kata Polisi..
-
Rakor Penanganan Masalah Pertanahan Karawang, BPN Paparkan Titik Konflik, Ini Strategi Barunya
-
Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
-
Universitas Indonesia Banding, Skandal Internal Kampus Terungkap?