SuaraJabar.id - Fauzian Saepuloh, bayi yang lahir pada 31 Desember 21 ini terbaring lemah dalam balutan selimut tipis. Mata bayi mungil itu sulit ditutup karena lingkar kepalanya terus membesar.
Tangan kirinya yang lumpuh hanya dibalut dengan perban seadanya serta selang susu yang terus menempel di mulut. Dokter mendiagnosa bayi malang tersebut mengidap Hidrosefalus beberapa hari sejak ia dilahirkan pada 31 Desember 2020 lalu.
Kondisinya yang lahir secara prematur dan terlambat ditangani saat lahiran, membuat bayi mungil tersebut secara fisik semakin mengkhawatirkan. Fauzian membutuhkan penanganan cepat dari rumah sakit.
Namun hingga kini harus menunggu karena ketersedian kamar bayi rumah sakit penuh di Kota Bandung.
Mendung usai hujan sore hingga malam tadi, membuat Bandung semakin dingin, hening dan pekat malam tampak menguasai ruangan rumah buyut sang bayi di seputaran Pasirkoja, Kelurahan Babakan seolah ikut murung dengan kondisi Fauzian.
Saepuloh (36) sang ayah, terpaksa membawa Fauzian ke buyutnya, karena kondisi sang istri Ina Siti Rohimah (21) dalam kondisi catat pada kaki sejak lahir, sehingga cukup sulit untuk merawat Fauzian dengan kondisi yang terus melemah.
Siang itu, Saepuloh mencari-cari becak untuk mengantar istrinya ke bidan terdekat, karena ia tidak memiliki kendaraan, dan alasan kondisi keuangan membuatnya tidak memesan taksi online terlebih dahulu.
Dalam kondisi ketuban yang telah pecah, ternyata sang istri sudah tidak dapat ditangani dan terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), proses persalinan harus dilakukan dengan cara sesar.
"Terus pas dibawa ke RS pertamanya mau disesar tidak jadi. Alhamdulillah dia (Fauzian) keluar, lahirannya bisa normal," ungkap Saepuloh kepada Suara.com saat ditemui Selasa (26/1/2021) malam.
Baca Juga: Curhat Pemikul Jenazah Covid-19 TPU Cikadut Disebut Pungli dan Mogok Kerja
Masalah terus berlanjut, usai berhasil dilahirkan secara normal, kabar tidak mengenakkan datang dari dokter yang menangani.
Fauzian sempat mengalami kejang-kejang cukup lama kemudian muntah, ia keracunan ketuban sang ibu, dan tangan kirinya lumpuh tidak bergerak. Kabar tidak mengenakkan lain, lingkar kepalanya terus membesar dan harus dioperasi.
Sejak lahir, diketahui lingkar kepala Fauzian berukuran 37 cm, lalu mulai bertambah 41 cm, dan terakhir diukur kembali sudah semakin bertambah menjadi 45 cm. Kondisi ini yang akhirnya membuat Saepuloh dan istrinya semakin khawatir terhadap kondisi anak pertama mereka.
Ia ingin, Fauzian bisa segera dioperasi, karena jika terus menunggu pihaknya mengkhawatirkan kepala sang anak terus membesar.
Setelah berputar-putar mencari rumah sakit yang dapat menangani anaknya, akhirnya keluarga mendapat nomor antrian di RS Santosa.
Sebelumnya, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung (RSKI) tempat istrinya melahirkan tidak mampu mengambil banyak tindakan terhadap kondisi Fauzian dengan alasan keterbatasan alat operasi.
Berita Terkait
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
KDM Tegaskan Alih Fungsi Lahan Jadi Dalang Banjir di Bandung
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan