SuaraJabar.id - Justian Surjadi (18), kehilangan ibunda tercintanya Fransisca Eddy Handoko pada Mei 2011 lalu. Kematian sang ibu pada insiden bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya itu sempat membuatnya terpukul.
Pada kesempatan itu ia menceritakan saat ibunyaa menjadi korban ledakan bom bunuh diri di Surabaya. Saat itu sang ibu bersama temanya tengah mengikuti pameran batik di sebuah mall di Surabaya.
Namun ia tidak menyangka bahwa almarhumah menjadi korban ledakan bom pada saat menjalani ibadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya.
"Waktu itu kebetulan ibu saya sedang berada di Surabaya mengikuti Pameran batik. Tapi saat beribadah di Gereja ibu saya menjadi serangan bom dan meninggal ditempat," katanya saat ditemui di Polres Cirebon Kota, Jumat (29/1/2021).
Baca Juga: Sudah 6 Bulan Beraksi, Dua Pencuri Besi Pembatas Jalan Tol Dibekuk Polisi
Ia mengaku terpukul atas tragedi itu. Namun ia dan keluarga lainnya menerima, karena hal tersebut musibah yang tidak terduga.
"Efeknya mungkin besar, karena kehilangan salah satu keluarga kami, karena peristiwa tidak ada yang tau. Kami sekeluarga terima dengan ikhlas," katanya.
Saat disinggung kekecewaan terhadap pelaku bom bunuh diri di sebuah tempat peribadatan itu, ia mengaku kecewa dan trauma dengan insiden yang menimpa salah satu keluarganya.
"Mulanya kami sempat marah dan trauma, tapi lama kelamaan biasa saja, kalo marah, mau marah ke siapa pelakunya juga sudah meninggal, " katanya.
Saat ditanya insiden tersebut adanya keterikatan dengan perbedaan agama, ia merasa yakin pelaku ledakan bom bunuh diri itu bukanlah dilakukan oleh agama lain. Namun, menurutnya dilakukan oleh kelompok-kelompok yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Ditanya soal Warisan, Maning Malah Sikat Adik Iparnya dengan Linggis
"Walau pun mereka bilang ada keterkaitan dengan berbeda agama, saya rasa tidak bijak, karena kita hidup di Indonesia bersama agama lain. Itu menurut saya pelakunya kelompok-kelompok lain," katanya.
Di kesempatan yang sama, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyerahkan kompensasi kepada penyintas peristiwa bom di Masjid Adz-dzikra Polres Cirebon Kota yang terjadi pada 2011 lalu.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Skakmat Aksi Kepala Desa Cirebon Nyawer di Kelab Malam
-
Dari Open Dumping ke Sanitary Landfill: Cirebon Tata Ulang Sistem Pembuangan Sampah
-
Sidak Pasar Trusmi, Dedi Mulyadi Singgung Bupati Cirebon
-
Bakal Kunjungi TKP Longsor Tambang di Cirebon, Bahlil Buka Peluang Evaluasi Total
-
ESDM Sebut Kegiatan Tambang di Cirebon Sudah Diminta Berhenti Tapi Diacuhkan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'