SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan vaksinasi Covid-19 massal kepada tenaga kesehatan (nakes) di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Rabu (3/2/2021).
Vaksinasi Covid-19 ini digelar hingga Kamis (4/2/2021) dengan target 3.000 nakes. Per harinya akan dilaksanakan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada 1.500 nakes.
Proses vaksinasi massal terhadap nakes tahap petama di Sabuga, telah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Selain di Sabuga, pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan serentak di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.
Pelaksanaan penyuntikkan vaksin massal ini bertujuan untuk mempercepat proses penyuntikan kepada nakes.
Baca Juga: DKI Akan Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal untuk Nakes, Ini Syaratnya
Wakil Gunernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan pihaknya menargetkan penyuntikan tehadap nakes dapat selesai dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu kedepan. Setelah itu penyuntikkan terhadap masyarakat akan dimulai.
“Kami menargetkan untuk penyuntikan vaksin terhadap nakes selesai 2 hingga 3 minggu dari sekarang. Setelah SDM kesehatan maka masyarakat akan divaksin,” ungkap Uu di Sabuga, Kota Bandung, Rabu (3/2/2021).
Pihaknya menurut Uu menargetkan penyuntikan vaksinasi dapat selesai di Jawa Barat selama satu tahun. Ia mengajak agar masyarakat tidak perlu takut terhadap vaksinasi.
“Oleh karena itu, jika ada isu mengenai dampak negatif vaksin di media sosial hari ini kami menegaskan tidak ada bahaya dan dampak negatif lainnya saat proses vaksinasi,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang nakes Siti Namirah (41) yang berprofesi sebagai psikolog mandiri, mengungkapkan ia menerima undangan dari Ikatan Psikolog Klinis Jabar untuk mengikuti penyuntikan vaksin virus corona.
Baca Juga: Meski Masih Pandemi Covid-19, Kota Bandung Berharap Perhotelan Sumbang PAD
Setelah sebelumnya sempat ragu, ia akhirnya memantapkan diri untuk mengikuti penyuntikan vaksin Covid-19. Siti mengungkapkan hingga usai observasi penyuntikan selama 30 menit belum ada reaksi apapun yang terasa.
Berita Terkait
-
Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR