SuaraJabar.id - Ribuan ternak ayam tewas setelah peternakan di Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut dilalap si jago merah.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (5/2/2021) dini hari sekira pukul 03.04 WIB.
Kepala Bidang Operasi Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Wawan Sobarwan mengatakan, kebakaran tersebut melanda bangunan peternakan ayam berukuran 30x9 meter, yang berisi 4.000 anak ayam ternak dan satu unit sepeda motor.
"Kami tidak tahu persis asal api dari mana, tapi api sudah membesar. Mendapati hal tersebut, warga melapor kepada petugas keamanan terdekat lalu ditembuskan ke kantor pemadam kebakaran," kata dia melalui keterangan resmi.
Mendapat laporan itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut menurunkan satu unit kendaraan pancar dan satu unit kendaraan water supply menuju lokasi kejadian.
Selang beberapa menit kemudian, petugas pemadam kebakaran langsung melakukan pemadaman.
Api yang semakin membesar akhirnya berhasil dikendalikan dan tidak sampai menyebar. Api baru bisa sepenuhnya dipadamkan pada sekitar pukul 04.26 WIB.
Wawan menyabut, pihaknya masih menyelidiki sumber awal penyebab kebakaran. Diduga, kebakaran bermula dari percikan pemanas ayam (tungku bara api). Berdasarkan keterangan saksi, sejumlah warga setempat pada awalnya mencium bau terbakar.
Namun ketika dilihat, api sudah membesar menimbulkan asap tebal yang membumbung tinggi dari salah satu peternakan. Tidak lama berselang kobaran api terus membesar dan menjalar hingga melahap peternakan tersebut, sehingga terjadi kebakaran.
"Kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Sedangkan kerugian materi diperkirakan kurang lebih Rp 150 juta," kata dia.
Baca Juga: Mayat Perempuan Anus Ditusuk Bambu di Sucinaraja Sudah Tewas 3 Hari Lalu
Wawan mengimbau, kepada masyarakat untuk melakukan berbagai langkah guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan peternakan, dengan menjauhkan benda-benda mudah terbakar di dekat pemanas ayam.
Tak hanya itu, jaringan listrik harus diperhatikan apa benar-benar aman serta jauh dari resiko korsleting, hal itu dilakukan guna mengantisipasi dan menghindari terjadinya ancaman kebakaran.
Masyarakat juga diminta menyiapkan kantong-kantong atau sumber air dan drafting point sebagai kesiapsiagaan apabila terjadi kebakaran. Terakhir, masyarakat juga diminta mesti memiliki alat proteksi kebakaran seperti Apar dan hydrant.
“Selain itu, setiap rumah atau bangunan wajib memiliki alat proteksi kebakaran seperti Apar (Alat Pemadam Ringan) dan hydrant, sebagai langkah awal penanganan terjadinya kebakaran,” ujar Wawan.
Berita Terkait
-
Putri Karlina Ogah Tanggapi Video Adu Mulut dengan Warga Garut: Kebenaran Akan Menemukan Jalannya
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Kisah Jalan Cihampelas: Dulu Bernama Lembangweg, Ada Macan Masuk Rumah Warga
-
Dukung Pembangunan Infrastruktur, WSBP Wujudkan Proyek Jalan Tol di Jawa Barat
-
Efek Dana Pusat Seret, Dedi Mulyadi 'Cuci Gudang', ASN 'Nganggur' Wajib Pindah Tugas ke SMA/SMK
-
Satu Korban Baru Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi Berasal Dari Bogor
-
Ketua FKPM Tasik Utara: MBG Bukti Keberpihakan Negara untuk Anak Indonesia