SuaraJabar.id - Wahyu Tjiptaningsih dilantik menjadi Bupati Cirebon sisa masa jabatan 2019-2024. Pelantikan istri mantan Bupati Cirebon yang dipecat karena tersandung kasus korupsi ini digelar di Youth Centre Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (10//2/2021).
Wahyu Tjiptaningsih merupakan istri dari mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra. Sunjaya terpilih bersama wakilnya, Imron Rosyadi untuk memimpin Kabupaten Cirebon pada periode 2019-2024.
Belum lama menjabat, Sunjaya diberhentikan dengan tidak hormat karena terjerat kasus korupsi.
Wakil Sunjaya saat itu, Imron Rosyadi kemudian dilantik sebagai Bupati Cirebon pada 1 Oktober 2019.
DPRD Kabupaten Cirebon kemudian menggelar pemilihan wakil bupati pada awal Desember 2020 lalu. Wahyu Tjiptaningsih sisa masa jabatan 2019-2024 mendapat suara sebanyak 36 suara. Ia mengalahkan Cunadi yang hanya mendapatkan satu suara.
Pelantikan itu dipimpin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Selain Wahyu, Ridwan Kamil pada kesempatan itu juga melantik Bupati Indramayu Sisa Masa Jabatan 2016-2021, Wakil Bupati Tasikmalaya Sisa Masa Jabatan 2016-2021.
Atas nama Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil melantik Taufik Hidayat (Bupati Indramayu Sisa Masa Jabatan 2016-2021), Deni Ramdani (Wakil Bupati Tasikmalaya Sisa Masa Jabatan 2016-2021), dan Wahyu Tjiptaningsih (Wakil Bupati Cirebon Sisa Masa Jabatan 2019-2024) berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI.
Dalam sambutannya, Kang Emil berpesan kepada tiga pimpinan daerah, kepala daerah maupun wakil kepala daerah, yang dilantik hari ini untuk fokus menangani dua urusan yakni pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"Saya ucapkan selamat kepada bupati dan waki bupati, tugas berat menanti karena hari ini masih bergelut dengan dua urusan (yakni) pandemi dan pemulihan ekonomi. Jangan dulu pikir yang lain-lain," kata Kang Emil.
Baca Juga: Suami Dicopot karena Korupsi, Ayu Hari Ini akan Dilantik Jadi Wabup Cirebon
Selain itu, ia menekankan pentingnya tiga nilai yang perlu dimiliki pemimpin di Jabar, yaitu integritas, melayani sepenuh hati, dan profesional.
"Melayani sepenuh hati, takdir pemimpin melayani bukan dilayani, menolong bukan ditolong, memberi bukan diberi, dan terus cari solusi," ujar Kang Emil.
"Pemimpin juga harus profesional dan mengikuti perkembangan zaman. (Integritas, melayani sepenuh hati, dan profesional) itulah syarat nilai pemimpin yang membawa kemajuan dan perubahan di daerah," katanya.
Adapun pelantikan kepala daerah definitif ini diharapkan semakin memperlancar tugas pemerintahan serta pembangunan di masing-masing daerah.
Meski kepala daerah terpilih dalam Pilkada 2020 pun segera dilantik, Kang Emil mengingatkan pejabat yang dilantik hari ini untuk tetap bersungguh-sungguh melaksanakan tugas yang diemban.
"Sebagian (yang dilantik hari ini) waktu tugasnya tidak terlalu banyak, tapi tidak ada kata pendek atau panjang dalam pelayanan," tutur Kang Emil.
Berita Terkait
-
Berapa Harga Mercy BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil? Kini Mau Dikembalikan ke Keluarga
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
PPP Jabar Ungkap Drama Muktamar X, Dukungan Penuh untuk Agus Suparmanto
-
31 Kepala Sekolah di Cianjur Dicopot, Wakil Rakyat Turun Tangan Usut Polemik Masa Jabatan
-
Hore! Retribusi Berlapis Pintu Masuk Cibodas Resmi Dihapus, Wisatawan Kini Cuma Bayar Sekali
-
Menggeliat di Tanah Priangan: Kopi Excelsa Sumedang ke Panggung Dunia
-
Keajaiban di Sidoarjo: Tim SAR Selamatkan 3 Santri dari Reruntuhan Ponpes!