SuaraJabar.id - Warga RW 11 Tamansari Kota Bandung yang menolak proyek pembangunan Rumah Deret didatangi sekelompok orang yang secara paksa memagari reruntuhan rumah warga dengan seng, Kamis (11/2/2021).
Upaya paksa pemagaran oleh orang yang diduga sebagai eks warga RW 11 Tamansari yang mendukung pembangunan rumah deret itu berujung pada tindakan intimidasi dan kekerasan pada warga yang menolak proyek pemerintah kota itu.
Satu warga dan satu paralegal Pusat Bantuan Hukum dan HAM Indonesia Jawa Barat yang mendampingi warga mendapat intimidasi dan tindak kekerasan.
Ketika Suara.com tiba di lokasi sekira pukul 14.35 WIB, lokasi di reruntuhan tanah warga yang masih bertahan dijaga oleh sekelompok preman dan warga pendukung rumah deret.
Jurnalis Suara.com diusir dari lokasi dan tidak diperbolehkan memasuki area yang telah ditutup dengan pembatas seng. Beberapa orang itu juga mulai merusak beberapa fasilitas warga.
Ketika ditemui, salah seorang paralegal dari PHBI Jawa Barat, John Heryanto menjelaskan awal kejadian sekira pukul 11.30 WIB segerombol warga yang mendukung bersama dengan beberapa ormas berkumpul di Taman Film sambil membawa beberapa karung, tresback, juga membawa linggis dan parang.
Alat tersebut digunakan untuk merusak fasilitas warga yang masih bertahan.
Suasana memanas, bentrok terjadi antar warga. Aksi dorong-dorongan terjadi, dan terjadi pemukulan terhadap salah satu paralegal dan warga yang bertahan.
“Pertama mereka mulai berkerumun di Taman film, lalu perlahan mereka membuka gerbang untuk masuk (area warga yang bertahan) bawa karung, ada yang bawa linggis dan parang,” ungkap John kepada Suara.com di lokasi.
Baca Juga: Kasus Pemukulan Cewek di Indekos Bandung Mulai Dilirik Polisi
“Mereka langsung intimidasi, ancaman dan pemukulan, mereka secara paksa merusak beberapa barang yang ada termasuk jendela jebol, fasilitas warga yang bertahan juga dirusakan,” imbuhnya.
Dalam kondisi bentrok, ironinya meski berada di lokasi, pihak aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pembiaran terhadap bentrok dan intimidasi yang dilakukan oleh warga yang mendukung pembangunan rumah deret dan ormas.
“Polisi dan Satpol PP dengan secara sengaja membiarkan intimidasi begitu saja berjalan, seolah-olah tidak ada kekerasan, padahal mereka warga yang sudah dikasih kompensasi oleh Pemkot,” ungkapnya.
Menurut John, warga seolah diadu domba oleh Pemerintah Kota. Pengrusakan terhadap fasilitas warga yang masih bertahan dilakukan oleh warga yang tidak lagi memiliki hak di area tanah warga yang bertahan.
Selain itu, intimidasi juga dilakukan kepada salah seorang para legal dari PHBI Jabar Deti Sopandi. Dijambak rambut dan lalu dibenturkan ke tembok sehingga menyebabkan kepalanya bocor oleh seorang warga bernama Jujun.
“Di depan pintu rumah, mereka tiba-tiba mengintimidasi sambil menjambak juga mencakar warga,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Hewan di Bandung Zoo Terancam Mati Imbas Kisruh Manajemen
-
Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Sejumlah Kepala Daerah di Jabar Membangkang, Siapa Saja?
-
Beda Sikap dengan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung Tak Larang Study Tour, Asal..
-
Adu Kekayaan Dedi Mulyadi vs Muhammad Farhan, Siapa Lebih Kaya?
-
6 Fakta Sejarah di Balik Pembangunan Istana Air Tamansari
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
7 Fakta Miris Penemuan Jasad Bayi di Sungai Cianjur: Luka Misterius hingga Dugaan Pelaku Orang Luar
-
Keji! Jasad Bayi Ditemukan di Sungai Cianjur dengan Luka Misterius, Polisi Buru Orang Tua
-
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
-
Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan karena 1 Kg Cacing, Tapi Sepsis Akibat Infeksi Kronis
-
Di Balik Tour de Malasari: Blueprint Pemkab Bogor Sulap Desa Terpencil Jadi Mesin Uang Pariwisata