Urusan pemasaran, Rizky mengaku sudah punya langganan di beberapa kota besar di Indonesia dari mulai Sumatra, Jawa, Sulawesi hingga Maluku.
"Pasar sih domain kita ke luar pulau, kita ya ke wilayah transmigrasi, dengan ciri ada pertambangan, perkembunannya, setelah itu kita ke pesisir kalau untuk lokal seperti di Jabar, Jateng. Kalau di perkotaan kita tetap kalah sama rokok biasa," cetusnya.
Perlu digarisbawahi, kata dia, untuk pasar tembakau linting memang kurang bagus saat dipasarkan ke kawasan perkotaan dengan pendapatan mayoritas warga di atas rata-rata. Segmentasi penikmat tembakau linting biasanya mayoritas dari kalangan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Setali tiga uang dengan Rizky, Nedi Sopian, 43 tahun, mengalami hal yang sama dimana ia keteteran memenuhi permintaan pasar untuk penjualan tembakau iris. Nedi merupakan pemilik salah satu brand tembakau iris Paperka.
Baca Juga: Penyerapan Beras Petani di Lampung Capai 65 Ribu Ton di 2020
Nedi mengaku omzet penjualannya meningkat sampai 300 persen saat pandemi. Nedi biasanya memproduksi tembakau iris per hari di kisaran 300 sampai 500 bungkus per hari. Namun, sejak pandemi produksinya meningkat sampai 3 kali lipat.
"Ya saya juga pas pandemi awal ketika Corona ini datang ya naik lah 200 sampai 300 persen," ungkapnya.
"Ya mungkin karena trend 'ngadu bako' (melinting tembakau) kini lebih populer dan harga lebih terjangkau bila dibanding rokok batangan," tambah Nedi.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat, Suryana mengatakan pandemi ibarat berkah bagi pegiat tembakau. Dari mulai petani hingga sektor hilir tembakau mendapat keuntungan lebih saat diterjang pandemi.
Hal ini berbeda dengan sektor bisnis lain yang cenderung lesu disapu pandemi, stakeholder tembakau cenderung sebaliknya. Sektor tembakau justru lebih bergairah saat pageblug datang.
Baca Juga: Mulai Panen, Petani Bawang Merah di Ria-Ria Apresiasi Program Food Estate
Bahkan, Suryana mengatakan tembakau asal Jawa Barat cepat ludes diburu konsumen. Efeknya, konsumen lain yang masih membutuhkan tembakau Jawa Barat tidak kebagian lantaran stok sudah habis.
"Di saat pandemi ini, bukan kami diuntungkan, tapi ada hikmah dari pandemi ini. Jadi tembakau Jawa Barat ini menjadi kekurangan sekali untuk 2020 sampai sekarang," tukasnya.
selain efek pandemi, kata dia, kenaikan cukai rokok menjadi penyebab pasar tembakau iris ramai. Pasalnya, saat cukai rokok naik hingga di angka 12 persen, hal itu tidak berlaku bagi cukai tembakau iris sigaret (TIS).
"Alhamdulillah 2 kali berturut-turut cukai tidak naik untuk TIS ini, sementara yang lain naik," ucapnya.
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Infrastruktur Irigasi Selalu jadi Persoalan Pertanian RI
-
Era Prabowo Surplus Beras, Ini Tantangan Titiek Soeharto ke Pemerintah Agar Petani Sejahtera
-
Penampakan Sampah Penuhi Saluran Irigasi di Serang
-
Perubahan Dimulai dari Desa: Konsorsium Ini Berdayakan Petani Kecil Hadapi Krisis Iklim
-
Dampak Krisis Iklim, Sawah di Demak Berubah Jadi Tambak
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya
-
Ridwan Kamil Segera Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB