Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 19 Februari 2021 | 11:22 WIB
Ilustrasi bansos. [Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraJabar.id - Sejumlah penerima dana bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat teror dari sejumlah orang yang mengaku berasal dari organisasi massa (ormas) dan wartawan. Para penerima dana bansos ini juga dimintai sejumlah uang oleh mereka.

Para penerima dana Bansos Pemprov Jabar ini pun kemudian mendatangi Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Badak Paeh Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kamis (18/2/2021) kemarin untuk berkonsultasi masalah hukum dengan LBH Ansor.

Mereka pun langsung diterima oleh Ketua LBH Ansor Asep Abdul Ropik di di ruangan rapat PC NU Kabupaten Tasikmalaya.

Kedatangan mereka tidak lain untuk berkonsultasi perihal perkara dugaan pemotongan bansos. Pasalnya, pada hari ini, Jumat (19/2/2021), para penerima ini bakal dimintai keterangan sebagai saksi oleh Polres Tasikmalaya.

Baca Juga: Jawa Barat Akan Perpanjang PPKM Pekan Depan

Kepada LBH Ansor, para penerima bantuan yang merupakan pemilik lembaga Taman Kanak-kanak Al-quran (TKA) dan Taman Pendidikan Al-quran (TPA) ini mengaku sangat terusik secara mental atas kejadian ini.

Salah satu penerima bantuan yang enggan menyebut namanya mengaku, merasa tertekan pasca munculnya dugaan pemotongan bansos ke permukaan.

Tekanan itu juga muncul setelah orang dengan nama diduga fiktif 'Subarkah' melakukan pemotongan bansos. Dari sana, ada saja orang mendatanginya yang mengaku-ngaku berasal dari ormas, bahkan mengaku wartawan.

"Terus terang pak saya terus kepikiran hingga tidak enak makan dan tidur. Bahkan saat salat pun kadang terlintas dan membuat tidak khusyu. Banyak yang datang ke tempat saya, ujungnya minta uang," ujar salah seorang penerima, Kamis (18/2/2021).

Oleh karena itu, dirinya bersama sejumlah penerima bantuan lainnya yang bernasib sama dipotong bantuannya meminta perlindungan hukum ke LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya. Mereka mengaku takut dan baru pertama kali mengalami nasib seperti ini. Apalagi kali ini bersentuhan dengan aparat penegak hukum.

Baca Juga: Kompol Yuni Purwanti Dicopot Sebagai Kapolsek Astanaanyar, Ini Penggantinya

“Tidak terpikir sebelumnya bakal seperti ini, jujur ketemu dengan bapak-bapak pun saya masih merasa takut,“ ucapnya.

Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Abdul Rofiq mengaku siap mendampingi para penerima bantuan yang dipotong ini hingga tuntas.

Pasalnya dalam kasus ini ia melihat ada aktor besar yang berperan penting menyalurkan dan mengkordinir bantuan hingga akhirnya dipotong. Namun ia belum bisa menduga-duga siapa aktor tersebut sebab harus melalui pembuktian hukum.

"Kami siap membantu para penerima yang menjadi korban ini hingga kasusnya tuntas," jelas Asep.

Load More