SuaraJabar.id - Sejumlah penerima dana bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat teror dari sejumlah orang yang mengaku berasal dari organisasi massa (ormas) dan wartawan. Para penerima dana bansos ini juga dimintai sejumlah uang oleh mereka.
Para penerima dana Bansos Pemprov Jabar ini pun kemudian mendatangi Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Badak Paeh Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kamis (18/2/2021) kemarin untuk berkonsultasi masalah hukum dengan LBH Ansor.
Mereka pun langsung diterima oleh Ketua LBH Ansor Asep Abdul Ropik di di ruangan rapat PC NU Kabupaten Tasikmalaya.
Kedatangan mereka tidak lain untuk berkonsultasi perihal perkara dugaan pemotongan bansos. Pasalnya, pada hari ini, Jumat (19/2/2021), para penerima ini bakal dimintai keterangan sebagai saksi oleh Polres Tasikmalaya.
Kepada LBH Ansor, para penerima bantuan yang merupakan pemilik lembaga Taman Kanak-kanak Al-quran (TKA) dan Taman Pendidikan Al-quran (TPA) ini mengaku sangat terusik secara mental atas kejadian ini.
Salah satu penerima bantuan yang enggan menyebut namanya mengaku, merasa tertekan pasca munculnya dugaan pemotongan bansos ke permukaan.
Tekanan itu juga muncul setelah orang dengan nama diduga fiktif 'Subarkah' melakukan pemotongan bansos. Dari sana, ada saja orang mendatanginya yang mengaku-ngaku berasal dari ormas, bahkan mengaku wartawan.
"Terus terang pak saya terus kepikiran hingga tidak enak makan dan tidur. Bahkan saat salat pun kadang terlintas dan membuat tidak khusyu. Banyak yang datang ke tempat saya, ujungnya minta uang," ujar salah seorang penerima, Kamis (18/2/2021).
Oleh karena itu, dirinya bersama sejumlah penerima bantuan lainnya yang bernasib sama dipotong bantuannya meminta perlindungan hukum ke LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya. Mereka mengaku takut dan baru pertama kali mengalami nasib seperti ini. Apalagi kali ini bersentuhan dengan aparat penegak hukum.
Baca Juga: Jawa Barat Akan Perpanjang PPKM Pekan Depan
“Tidak terpikir sebelumnya bakal seperti ini, jujur ketemu dengan bapak-bapak pun saya masih merasa takut,“ ucapnya.
Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Abdul Rofiq mengaku siap mendampingi para penerima bantuan yang dipotong ini hingga tuntas.
Pasalnya dalam kasus ini ia melihat ada aktor besar yang berperan penting menyalurkan dan mengkordinir bantuan hingga akhirnya dipotong. Namun ia belum bisa menduga-duga siapa aktor tersebut sebab harus melalui pembuktian hukum.
"Kami siap membantu para penerima yang menjadi korban ini hingga kasusnya tuntas," jelas Asep.
Berita Terkait
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Cara Melapor Jika BSU Gagal Cair ke Rekening
-
Garuda Muda Tahan Mali 2-2 di Pakansari
-
Bansos BLTS Rp900 Ribu Cair Jumat, Ini Syarat dan 3 Cara Ambil Bantuan di Kantor Pos
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Heroik di Langit Karawang, Kapten Eko Agus Selamatkan 4 Kru Saat Pesawat 'Nyungsep' di Sawah
-
Cianjur Dikepung Tujuh Sesar Aktif, Ancaman Gempa Besar Bayangi Warga!
-
Terhempas di Sawah Karawang, Kesaksian Warga Lihat Pesawat PK-WMP Berputar-putar Sebelum Jatuh
-
Kasih Palestina Teguhkan Komitmen Kemanusiaan di Peringatan Deklarasi Kemerdekaan Palestina
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar