Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 20 Februari 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi gempa. [shutterstock]

Pengaruh gempa tersebut bisa berupa perekahan tanah, getaran, gaya lateral pada bangunan, likuifaksi, dan longsor.

Sementara itu, Peneliti Ahli Muda PVMBG Ahkmad Solikhin yang juga memaparkan hasil analisis Mudrik R Daryono pada 2016 dan 2018, mengatakan potensi gempa bumi yang dihasilkan Sesar Lembang mencapai magnitudo 6,5-7,0 dengan periode pengulangan 170-670 tahun.

Sesar Lembang mempunyai gerakan geser sinistral atau ke arah kiri,” paparnya.

Hasil analisis pergeseran sungai dan stratigrafinya menunjukkan, Sesar Lembang bergerak dengan kecepatan 1,95-3,45 mm per tahun.

Sedangkan hasil uji paritan menunjukkan bukti kejadian gempa akibat Sesar Lembang pada abad 15 (1450-1510), 2300-60 sebelum masehi, dan 19620-19140 sebelum masehi.

Berdasarkan skenario gempa magnitudo 6,8 Sesar Lembang, berikut wilayah yang akan terdampak:

  1. Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dirasakan dengan skala VII-VIII atau berat
  2. Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang dengan skala VI-VII MMI atau sedang
  3. Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu dengan skala V-VI MMI atau ringan
  4. Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor dengan skala IV-V MMI.

Load More