Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 26 Februari 2021 | 16:02 WIB
Akses jalan ke rumah pasien Covid-19 di Kota Cimahi ditutup warga. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Warga RT 04/14, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi terpaksa menutup akses jalan ke salah satu rumah pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.

Rumah tersebut dihuni pasangan suami dan istri yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test, sehingga harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Ketua RT 04, Reymon mengatakan, penutupan akses menuju rumah pasangan suami istri yang positif Covid-19 itu diputuskan dengan berbagai pertimbangan. Di antaranya untuk mencegah penularan kepada warga sekitar.

"Tetangganya kan sudah lanjut usia juga, terus di area sana sering jadi tempat main anak-anak. Jadi kita tutup," ujar Reymon saat ditemui di lokasi pada Jumat (26/2/2021).

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Kota Cimahi Tembus Rp 120 Ribu per Kilogram

Berdasarkan pantauan Suara.com, warga melalui aparat pemerintahan setempat menutup akses jalan khusus depan rumah pasangan Hasyim dan Riska menggunakan bambu kayu dan triplek yang dilapisi spanduk.

Sehingga warga tidak bisa melintas di depan rumah tersebut. Namun tak perlu khawatir, sebab masih banyak akses jalan untuk mobilitas warga di daerah tersebut.

Reymon menegaskan, penutupan akses di depan rumah pasien yang menjalani isolasi mandiri itu dibuat berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak keluarga.

"Kita sudah konsultasi dengan pihak keluarganya, maaf kita tutup. Dan mereka mengiyakan," tegas Reymon.

Namun meski mereka menjalani isolasi mandiri dan aksesnya ditutup, pasangan suami istri tersebut dijamin kebutuhan pokoknya oleh pemerintahan dan warga setempat. Mereka diberikan bantuan selama menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Ingin Cepat Sembuh dari Covid-19, Studi Ini Ungkap Caranya

Kasus pasangan suami istri yang terpapar positif Covid-19 itu merupakan yang pertama di RW 14, Kelurahan Baros. Virus tersebut pertama kali menyerang Hasyim dari tempat kerjanya di sebuah bank di Padalarang.

Pasien sempat menjalani perawatan lantaran komorbid atau memiliki penyakit bawaan. Setelah dilakukan tracing, ternyata istrinya yakni Riska juga dinyatakan positif. Sementara seorang anaknya negatif.

"Begitu bapaknya (Hasyim) pulang, hasil ibunya keluar positif. Jadi mereka isolasi di rumah sudah sekitar 7 hari. Sekarang mah tanpa gejala," beber Reymon.

Lurah Baros, Agus Irwan Kustiawan mengatakan, meski menjalani isolasi mandiri dan aksesnya ditutup, pihaknya menjamin kebutuhan pokok untuk pasangan suami istri yang menjalani isolasi mandiri tetap terpenuhi.

"Di sini saling membantu, kebutuhan logistiknya tetap dipenuhi. Pengurus RT, RW juga selalu memberikan motivasi kepada pasien," ujar Agus.

Ia mengapresiasi kebersamaan di wilayah tersebut. Sebab meski berasal dari ras, suku dan agama yang berbeda, namun mereka tetap saling menghormati dan saling membantu.

"Di sini kan ada berbagai macam ras, tapi mereka tetap guyub, gak ada perbedaan," ujarnya.

Kepala Bidang Program Pengendali Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Artha Satyawati mengatakan, penilaian Covid-19 di Kota Cimahi untuk saat ini mulai bisa terkendali.

Hal tersebut dilihat dari jumlah kasus yang tersisa. Dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang mencapai 3.716 orang, sebanyak 3.577 orang sudah dinyatakan sembuh. Kemudian ada 11 orang meninggal dan kasus positif aktifnya menyisakan 250 orang per hari ini.

"Terkendali. Mungkin PPKM pengaruhnya bagus banget," ujar Artha. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Load More