Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 26 Februari 2021 | 16:02 WIB
Akses jalan ke rumah pasien Covid-19 di Kota Cimahi ditutup warga. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Pasien sempat menjalani perawatan lantaran komorbid atau memiliki penyakit bawaan. Setelah dilakukan tracing, ternyata istrinya yakni Riska juga dinyatakan positif. Sementara seorang anaknya negatif.

"Begitu bapaknya (Hasyim) pulang, hasil ibunya keluar positif. Jadi mereka isolasi di rumah sudah sekitar 7 hari. Sekarang mah tanpa gejala," beber Reymon.

Lurah Baros, Agus Irwan Kustiawan mengatakan, meski menjalani isolasi mandiri dan aksesnya ditutup, pihaknya menjamin kebutuhan pokok untuk pasangan suami istri yang menjalani isolasi mandiri tetap terpenuhi.

"Di sini saling membantu, kebutuhan logistiknya tetap dipenuhi. Pengurus RT, RW juga selalu memberikan motivasi kepada pasien," ujar Agus.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Kota Cimahi Tembus Rp 120 Ribu per Kilogram

Ia mengapresiasi kebersamaan di wilayah tersebut. Sebab meski berasal dari ras, suku dan agama yang berbeda, namun mereka tetap saling menghormati dan saling membantu.

"Di sini kan ada berbagai macam ras, tapi mereka tetap guyub, gak ada perbedaan," ujarnya.

Kepala Bidang Program Pengendali Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Artha Satyawati mengatakan, penilaian Covid-19 di Kota Cimahi untuk saat ini mulai bisa terkendali.

Hal tersebut dilihat dari jumlah kasus yang tersisa. Dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang mencapai 3.716 orang, sebanyak 3.577 orang sudah dinyatakan sembuh. Kemudian ada 11 orang meninggal dan kasus positif aktifnya menyisakan 250 orang per hari ini.

"Terkendali. Mungkin PPKM pengaruhnya bagus banget," ujar Artha. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Baca Juga: Ingin Cepat Sembuh dari Covid-19, Studi Ini Ungkap Caranya

Load More