Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 11 Maret 2021 | 12:22 WIB
Petugas Linmas melalukan penjagaan di RW 10, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat. Daerah Tersebut sempat di-lockdown setelah puluhan warganya positif Covid-19. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Puluhan warga Kampung Pangkalan, RW 10, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sembuh dari Covid-19. Sebelumnya, mereka terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan ziarah dari Pamijahan, Tasikmalaya.

Namun masih ada empat orang warga yang saat ini positif Covid-19. Di antara empat orang yang positif tersebut, salah satunya merupakan sopir bus yang membawa rombongan warga ziarah ke Pamijahan, Tasikmalaya, beberapa pekan lalu.

"Sudah sembuh itu 44 orang, tapi masih ada juga yang positif empat orang. Salah satunya sopir bus dan keluarga yang memandikan pasien probable kontak erat kasus awal," ungkap Plt Kepala Puskesmas Ciwaruga Ika Jatnikawati saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).

Selain itu, sebanyak 37 warga lain yang merupakan kontak erat dari kasus positif juga telah kembali ke kediamannya masing-masing setelah dievakuasi selama tiga hari di satu hotel yang disiapkan Pemkab Bandung Barat.

Baca Juga: Harganya Melambung Tinggi, Kebun Cabai Rawit Dijarah Maling

Warga yang baru kembali dari lokasi evakuasi sementara di Hotel Cherrish, Parongpong, langsung menjalani rapid test guna mengetahui kondisi mereka apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

"Sudah pulang lagi, totalnya ada 37 orang yang dievakuasi. Mereka dievakuasi hari Jumat dan kembali lagi kemarin. Langsung jalani rapid test dan hasilnya negatif," kata Ika.

Sebelumnya ke 37 orang tersebut sempat menolak dievakuasi. Mereka memilih menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing, apalagi isolasi mandiri yang mereka jalani sudah hampir selesai.

Namun mereka akhirnya tak bisa menolak saat Dandim 0609/Kota Cimahi Letkol Kav Tody Wahyudi langsung turun tangan membujuk warga agar mau dievakuasi ke hotel yang sudah didisediakan Pemkab Bandung Barat.

Kekinian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warganya untuk menghindari kegiatan ziarah. Kang Emil meminta warga menghindari segala jenis kegiatan berkerumun, termasuk aktivitis senam yang dilakukan secara berkerumun dan beramai-ramai.

Baca Juga: Jembatan Gantung Buatan Belanda Ini Berusia 100 Tahun, Berani Lewat?

"Saya nitip pesan, tolong warga Jabar seiring keberhasilan PPKM, tolong kami dihormati dengan cara tidak melakukan kegiatan berkerumun," kata Kang Emil saat ditanya tentang munculnya kluster COVID-19 dari aktivitas ziarah dan senam, di Bandung, Senin.

Sebelumnya sebanyak 21 orang dari anggota klub senam sehat di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, terpapar Covid-19 setelah melakukan perjalanan menggunakan bus dalam rangka merayakan acara tahunan klub senam tersebut.

Kang Emil mengatakan warga boleh melaksanakan kegiatan senam sehat dengan catatan tidak berkerumun atau berkelompok.

"Kasus senam ramai-ramai harus ditunda, boleh senam tapi jaraknya berjauhan dan tidak berkelompok," kata dia.

Orang nomor satu di Provinsi Jabar juga meminta warga untuk menahan keinginannya untuk melaksanakan ziarah kubur ke suatu tempat.

"Tahan juga yang mau ziarah kubur," kata dia.

Menurut dia, virus corona selalu ada di kerumunan baik dari kegiatan ziarah atau senam.

"Sehingga saya juga menitipkan kepada semua warga Jabar untuk melakukan 5 M bukan 3 M lagi. 5 M itu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi pergerakan," kata dia.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More